Upaya-upaya promosi seperti ini diharapkan agar terus diintensifkan menjelang peringatan 65 tahun hubungan bilateral Indonesia dan Jepang di tahun 2023 ini

Jakarta (ANTARA) - Produk dekorasi rumah dan interior Indonesia meraup potensi transaksi sebesar 2,33 juta dolar AS atau setara Rp36 miliar dalam pameran The 95th Tokyo International Gift Show (TIGS) di Tokyo, Jepang.

Keikutsertaan Indonesia pada pameran ini terlaksana atas kerja sama Kedutaan Besar Republik Indonesia Tokyo dan Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) Osaka serta didukung Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jawa Barat, dan ASEAN Japan Center (AJC).

"Pameran ini diharapkan dapat mendorong kontak dagang dengan mitra bisnis di Jepang. Selain itu, diharapkan terciptanya potensi transaksi dari dua arah, baik antara ekshibitor dan pengunjung maupun antarsesama ekshibitor," ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi melalui keterangan tertulis di Jakarta, Senin.

TIGS 2023 merupakan pameran tahunan internasional yang khusus menampilkan produk suvenir (gift) dan perlengkapan rumah tangga, seperti pakaian, aksesori, perabot rumah tangga, furnitur, dan kerajinan tradisional.

Dilaksanakan pada 15-17 Februari 2023, Paviliun Indonesia dikunjungi sekitar 2.000 orang. Paviliun Indonesia menghadirkan delapan pelaku usaha unggulan Indonesia serta dua importir produk Indonesia.

Delapan perusahaan Indonesia tersebut, yaitu PT Oemah Mega Quanza dari Bogor untuk produk tas dan bantal hewan peliharaan; PT Surya Java Furnindo dari Semarang untuk nampan kayu dan dekorasi rumah; Klambikoe dari Jawa Barat untuk baju luaran (fesyen outer); Batik Komar dari Jawa Barat untuk fesyen batik; Boolao dari Jawa Barat untuk fesyen batik dan ecoprint; Inna Scarf dari Jawa Barat untuk tas wanita berbahan mendong; Mouza dari Jawa Barat untuk fesyen muslim dan aksesori; serta Shibotik dari Jawa Barat untuk fesyen batik, blus, gaun, celana, rok, dan syal.

Kepala ITPC Osaka RM Dicky Farabi mengatakan salah satu pelaku usaha peserta yang tergabung dalam Paviliun Indonesia, Oemah Mega Quanza, telah mengikuti program Aku Siap Ekspor (ASE).

Program ASE adalah pelatihan yang digagas Kementerian Perdagangan bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian, Kementerian Pariwisata, Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), dan Business and Export Development Organization (BEDO).

"Melalui pembinaan dari hulu ke hilir hingga dukungan promosi oleh perwakilan perdagangan di luar negeri di antaranya Jepang, diharapkan akan lebih banyak mencetak eksportir unggulan Indonesia," kata Dicky.

Sementara itu, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi menyampaikan keikutsertaan Indonesia pada TIGS 2023 sebagai ajang untuk menunjukkan keunggulan ragam kerajinan khas Indonesia yang berpotensi mengisi pasar yang ditujukan untuk produk hadiah, suvenir, dan barang keperluan rumah tangga di Jepang yang terus berkembang.

Menurut dia, Indonesia harus mengoptimalkan perjanjian dagang untuk mengakselerasi ekspor Indonesia ke Jepang.

"Upaya-upaya promosi seperti ini diharapkan agar terus diintensifkan menjelang peringatan 65 tahun hubungan bilateral Indonesia dan Jepang di tahun 2023 ini," kata Heri.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik yang sudah diolah Kementerian Perdagangan, total ekspor nonmigas Indonesia ke Jepang pada 2022 sebesar 23,19 miliar dolar AS. Nilai ini naik 37 persen dibanding 2021.

Sementara data dari ITC Trademap yang sudah diolah ITPC Osaka, periode Januari-November 2022, nilai ekspor kerajinan dan furnitur kayu Indonesia ke Jepang sebesar 130,59 juta dolar AS. Nilai ini sangat berpotensi meningkat dengan tetap menjaga kualitas, kuantitas, dan kontinuitas yang baik.

Baca juga: Paviliun Indonesia hadir dalam pameran kerajinan rumah di Jepang
Baca juga: Indonesia berpartisipasi dalam FOODEX 2022 di Jepang
Baca juga: KBRI Tokyo gelar pameran tenun ikat NTT di Prefektur Aichi

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023