Kepemimpinannya untuk dijadikan tradisi intelektual bagi para mahasiswa
Makassar (ANTARA) - Universitas Negeri Makassar (UNM) Makassar, Sulawesi Selatan menghadirkan Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto sebagai pembicara dalam kuliah umum tentang pemikiran pendiri bangsa Presiden Pertama Indonesia Insinyur Soekarno.
"Kami berharap mahasiswa hari ini bisa mengikuti jejak pemikiran dan kepemimpinan dari founding fathers Indonesia, Soekarno," ujar Rektor UNM Prof Husain Syam di Ballroom Teather Pinisi UNM Makassar, Sulawesi Selatan, Senin.
Tema kuliah umum tentang Reaktualisasi Pemikiran Bung Karno Saat ini, Menyongsong Indonesia Emas 2045 sebagai Negara Poros Maritim Dunia dihadiri seribuan mahasiswa secara luring dan daring.
Menurut dia, tema ini sangat menarik karena akan mengantarkan pikiran dan pemahaman kepada masyarakat khususnya civitas akademika UNM tentang sosok negarawan sejati sang proklamator kemerdekaan Presiden pertama Republik Indonesia.
Di hadapan Hasto, Prof Husain Syam juga menyebutkan bahwa UNM adalah kampus yang sudah terakreditasi A sejak tahun 2017 dan sekarang terakreditasi unggul serta berada pada rangking 27 dari 4527 PTN/PTS se-Indonesia.
"UNM selalu menjadi rumah bagi bapak Sekjen. Semoga dengan kuliah umum ini mampu memberi penyegaran dalam peningkatan wawasan bagi civitas akademika dari para cendekiawan, tokoh atau expert sesuai bidangnya," tutur Prof Husain.
Baca juga: Sekjen PDIP bekali mahasiswa Untan pemikiran geopolitik Soekarno
Baca juga: Unhan: Kuliah Umum Megawati penting untuk pahami geopolitik Soekarno
Sementara itu, Hasto Kristiyanto dalam kuliah umum tersebut menyampaikan agar mahasiswa ikut melihat permasalahan bangsa seperti apa yang menjadi buah pemikiran Soekarno ketika menghadapi masalah rakyat.
"Pemikiran Bung Karno dapat dibumikan, bisa melihat apa yang dilakukan di masa kepemimpinannya, negarawannya untuk dijadikan tradisi intelektual bagi para mahasiswa dengan di masa lalu maupun di masa depan," paparnya.
Hasto mengemukakan, untuk menjadi pemimpin dalam seluruh aspek kehidupan, diperlukan pemimpin yang bisa menguasai pengetahuan teknologi, dari sisi inovasi di bidang pangan, di bidang pendidikan di bidang perindustrian. Begitu pula perkembangan teknologi digital dan hal-hal guna mendorong kemajuan bangsa ini.
"Kita sebagai negara maritim, paradigma kita juga mesti berubah. Kita bukan bangsa kontinental, tapi bangsa maritim dan semangat juang atas dasar pemikiran-pemikiran bung Karno itulah yang kami digelorakan di kampus ini," paparnya menegaskan.
Baca juga: Sekjen PDIP paparkan pemikiran geopolitik Bung Karno di Unair
Baca juga: Hasto: Pemikiran Geopolitik Soekarno bisa selesaikan masalah global
Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023