Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy mengatakan kolaborasi menjadi kunci penting dalam mendukung upaya percepatan penanganan kemiskinan ekstrem.

"Kemenko mendorong seluruh pemangku kepentingan terkait untuk meningkatkan kolaborasi, koordinasi dan sinergi dalam rangka melakukan percepatan penanganan kemiskinan ekstrem," kata Muhadjir Effendy dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Muhadjir menjelaskan bahwa Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2022 tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem mengamanatkan kepada kementerian/lembaga terkait dan juga pemerintah daerah untuk mengambil langkah-langkah yang terukur guna mempercepat target penghapusan kemiskinan ekstrem.

Baca juga: Pemerintah minta daerah lakukan validasi data kemiskinan ekstrem

Menko PMK juga mengingatkan kepada seluruh pemangku kepentingan untuk memastikan agar program yang dijalankan telah terintegrasi dan juga tepat sasaran. Selain itu, yang tidak kalah penting adalah perlunya pelibatan masyarakat untuk ikut berperan aktif.

Muhadjir Effendy juga mengemukakan tiga kegiatan kunci yang akan difokuskan guna mendukung upaya percepatan penanganan kemiskinan ekstrem.

"Pemerintah terus berfokus pada tiga kegiatan kunci penanganan kemiskinan ekstrem," katanya.

Pertama, bantuan sosial dan subsidi, yaitu kelompok program atau kegiatan yang bertujuan untuk mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin ekstrem.

Kedua, pemberdayaan masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat miskin ekstrem. Ketiga, pembangunan infrastruktur pelayanan dasar yang bertujuan untuk menurunkan jumlah kantong-kantong kemiskinan.

Melalui optimalisasi tiga kegiatan kunci tersebut, kata dia, diharapkan dapat mendukung komitmen pemerintah untuk menghapuskan kemiskinan ekstrem pada tahun 2024.

Baca juga: Menko: Penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem dilakukan simultan

Baca juga: Menko PMK: Optimalkan tiga program kunci hapus kemiskinan ekstrem

Muhadjir juga mengingatkan program percepatan penanganan kemiskinan ekstrem harus fokus pada lokasi prioritas.

Pemerintah menargetkan menghapuskan kemiskinan ekstrem dari empat persen atau 10,86 juta jiwa pada tahun 2021 menjadi nol persen pada tahun 2024.

Menko juga mengatakan bahwa penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem jadi program prioritas pada tahun 2023. "Penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem jadi program prioritas. Hal ini sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo," katanya.

Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023