kami berharap dapat turut menekan angka stunting di Desa Kolbano sehingga masyarakat di sana juga dapat merasakan Bakti BUMN
Jakarta (ANTARA) - PT Persero Bank Tabungan Negara Tbk (kode saham: BBTN) bersama sepuluh Relawan Bakti BUMN terjun ke daerah dengan angka stunting tinggi di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk mendukung program pemerintah menurunkan kasus stunting.
Mereka terjun langsung di Desa Kolbano Kecamatan Kolbano Kabupaten Timor Tengah Selatan.
"Dengan hadir dan berbakti secara langsung bersama sepuluh Relawan Bakti BUMN, kami berharap dapat turut menekan angka stunting di Desa Kolbano sehingga masyarakat di sana juga dapat merasakan Bakti BUMN secara nyata dalam kehidupan mereka," ujar Corporate Secretary BTN Achmad Chaerul dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.
Achmad menjelaskan kegiatan tersebut merupakan prakarsa dari Kementerian BUMN melalui Program Relawan Bakti BUMN yang digelar serentak pada 7 hingga 10 Maret 2023.
Menurut dia, program ini menjadi saluran bagi para pegawai BUMN terpilih dari seluruh Indonesia untuk terlibat secara langsung dan memberikan baktinya membangun Indonesia melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
Baca juga: BTN berharap sekolah properti lahirkan pengembang baru yang kompeten
Baca juga: Laba unit usaha syariah Bank BTN naik 80,12 persen
Sebagai bagian dari BUMN dan Sahabat Keluarga Indonesia, menurut dia, BTN selaku koordinator bersama sepuluh Relawan Bakti BUMN berkolaborasi untuk menekan angka stunting sebagai fokus Program TJSL perseroan.
Selain itu, pihaknya juga menyelenggarakan berbagai program, diantaranya perbaikan perpustakaan sekolah, pelatihan dan bantuan untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di bidang tenun, hingga dukungan sarana kebersihan di Pantai Kolbano.
"Kami menyadari bahwa untuk perbaikan stunting tidak hanya terkait perbaikan gizi, tapi juga menyangkut perlunya penambahan pengetahuan, ekonomi dan kebersihan. Untuk itu kami mencoba merangkum berbagai hal penting tersebut dalam program Relawan Bakti BUMN untuk NTT yang Lebih Baik," tutur Chaerul.
Sebagai informasi, hingga saat ini NTT masih tercatat sebagai provinsi dengan angka stunting tertinggi di Indonesia, yaitu sebesar 35,3 persen pada 2022, atau jauh dari target pemerintah untuk menekan angka stunting ke posisi.14 persen pada 2024.
Baca juga: BTN cetak laba bersih Rp3,04 triliun pada 2022 naik 28,15 persen
Baca juga: Askrindo dan BTN jalin kerja sama "line facility" Rp1,5 triliun
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023