Jakarta (ANTARA News) - Kalangan wakil rakyat sedang menggagas perubahan penyebutan nama untuk Komplek Gedung DPR/MPR dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD). "Gagasan itu sedang dibahas," kata Agung Laksono saat membuka dimulainya bhakti sosial donor darah yang diselenggarakan Keluarga Donor Darah Lembaga Perwakilan Rakyat (KDD-LPR dalam rangka HUT ke-1 perkumpulan tersebut di Gedung DPR/MPR Jakarta, Selasa. Menurut Agung, saat ini di kalangan DPR telah berkembang alternatif nama untuk menyebut komplek Gedung DPR/MPR/DPD. Misalnya, ada yang mengusulkan penyebutan nama Gedung Legislatif. Ada pula yang mengusulkan Gedung Parlemen. Selain itu ada usul menyebut Gedung Perwakilan. Agung mengemukakan usul itu sedang dibahas kalangan DPR. Perubahan nama itu dianggap cukup penting untuk menyederhanakan kalimat. "Penyebutan Komplek DPR/MPR/DPD itu terlalu panjang," katanya. Pelaksanaan bhakti sosial donor darah yang dibuka Ketua DPR Agung Laksono juga dimeriahkan bazaar aneka makanan dan stand kesehatan yang dapat melayani tes gula darah gratis, pemeriksaan asam urat dan pemeriksaan Osteopororis dengan hanya membayar Rp30 ribu. Para pendorong juga diberi souvenir dan door prize. Kegiatan ini diikuti para karyawan dan pejabat i gedung parlemen, anggota DPR dan MPR. "Saatnya Anda memberikan yang terbaik untuk bangsa dan kemanusiaan dengan darah," demikian slogan yang disampaikan kepada khalayak di gedung parlemen. Agung berharap, kalangan DPR dan masyarakat meningkatkan minat mendonorkan darahnya bagi kepentingan kemanusiaan. Hal itu penting karena minat masyarakat mendonorkan darahnya dalam kurun beberapa tahu terakhir cenderng menurun. (*)

Copyright © ANTARA 2006