Singapura (ANTARA) - Dolar AS membuat awal yang tentatif untuk minggu ini di sesi Asia pada Senin pagi, karena investor menunggu kesaksian Ketua Federal Reserve Jerome Powell dan menantikan laporan pekerjaan Februari yang kemungkinan akan mempengaruhi seberapa hawkish bank sentral AS nantinya.
Indeks dolar, yang mengukur mata uang AS terhadap enam mata uang utama, turun 0,057 persen pada 104,560, tetapi tidak jauh dari tertinggi tujuh minggu di 105,36 yang disentuh minggu lalu. Indeks minggu lalu mencatat kerugian mingguan untuk pertama kalinya sejak Januari.
Setelah memberikan kenaikan jumbo tahun lalu, The Fed telah menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin dalam dua pertemuan terakhirnya, tetapi data ekonomi yang tangguh telah memicu kekhawatiran pasar bahwa bank sentral mungkin kembali ke jalur agresifnya.
Pasar berjangka menyiratkan peluang 72 persen Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuannya 22 Maret.
Sorotan akan tertuju pada laporan pekerjaan Februari yang dijadwalkan Jumat (10/3/2023) dan kesaksian Ketua Fed Jerome Powell kepada kongres pada Selasa (7/3/2023) dan Rabu (8/3/2023).
"Inflasi dasar AS tetap tinggi di atas target inflasi Fed sebesar 2,0 persen," kata Joseph Capurso, kepala ekonomi internasional di Commonwealth Bank of Australia.
Data terbaru menunjukkan bahwa belanja konsumen tidak banyak melambat, sementara pasar tenaga kerja ketat, kata Capurso dalam sebuah catatan. Ia menambahkan bahwa Powell kemungkinan akan bersikap hawkish dalam kesaksiannya.
Ahli strategi Citi memperkirakan Powell akan menunjukkan preferensi untuk kenaikan 25 basis poin tetapi meninggalkan semua opsi, karena dia akan berbicara sebelum data pekerjaan dirilis.
Citi memproyeksikan kenaikan gaji sebesar 255.000 menyusul lonjakan besar 517.000 pada Januari. Kejutan besar pada kenaikan dapat menyebabkan kenaikan 50 basis poin dari Fed, kata Citi.
Sementara itu, euro turun 0,02 persen menjadi 1,0632 dolar, setelah naik 0,8 persen minggu lalu.
Yen Jepang menguat 0,01 persen menjadi 135,85 per dolar, sementara sterling terakhir diperdagangkan pada 1,203 dolar, turun 0,08 persen.
Di pasar spot, yuan di pasar domestik dibuka pada 6,9072 per dolar dan terakhir berpindah tangan pada 6,9067. Pada Minggu (5/3/2023), China menetapkan target moderat untuk pertumbuhan ekonomi 2023 sekitar 5,0 persen saat memulai sesi tahunan Kongres Rakyat Nasional.
Dolar Australia turun 0,19 persen menjadi diperdagangkan di 0,676 dolar AS, sementara kiwi melemah 0,10 persen menjadi 0,622 dolar AS.
Di pasar uang kripto, bitcoin naik 0,95 persen menjadi 22.455,94 dolar AS, setelah jatuh 5,0 persen akhir pekan lalu. Ethereum juga terangkat 0,51 persen pada 1.567,30 dolar AS.
Baca juga: Dolar jatuh, catat rugi mingguan terbesar sejak pertengahan Januari
Baca juga: Emas melonjak 14,10 dolar AS dipicu oleh pelemahan "greenback"
Baca juga: Minyak turun, tapi menuju kenaikan mingguan didukung permintaan China
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023