"Rakernas AMAN VII ini akan dipusatkan di Desa Lubuk Kembang, Kecamatan Curup Utara. Saat ini kami masih melakukan persiapan karena tamu yang akan hadir nantinya lebih dari 600 orang," kata ketua Pengurus Daerah AMAN Kabupaten Rejang Lebong, Khairul Amin di Rejang Lebong, Minggu.
Baca juga: Rejang Lebong Bengkulu tuan rumah Rakernas VII AMAN
Dia menjelaskan, pelaksanaan Rakernas AMAN VII tersebut akan dihadiri oleh pengurus AMAN dari 22 provinsi di Tanah Air, termasuk juga dari luar negeri.
Para peserta rakernas ini, kata dia, nantinya akan menginap di rumah-rumah warga di Desa Lubuk Kembang dan sebagian lagi di tempat yang telah disiapkan oleh Pemkab Rejang Lebong.
Baca juga: AMAN Kapuas Hulu minta RUU pengakuan hak adat segara disahkan
Selain itu, pihaknya bersama dengan pengurus adat desa telah melakukan ritual adat "pamit taneak tanei" atau pamit kepada leluhur mereka dengan tujuan meminta agar nantinya acara yang mereka gelar berjalan lancar dan sukses.
"Kami sudah melakukan ritual adat pamit taneak tanei, ini bagian dari upaya kita untuk menyukseskan Rakernas AMAN VII. Sebagai tuan rumah, kami berharap Rakernas AMAN nanti berjalan dengan lancar," katanya menerangkan.
Baca juga: AMAN: Media massa berperan aktif bagi perjuangan masyarakat adat
Menurut dia, pamit taneak Tanei merupakan istilah turun-temurun masyarakat adat Rejang Lebong dalam menyebutkan ritual adat ketika ingin membuka lahan garapan baru, mendiami suatu wilayah, maupun menyelenggarakan hajatan.
Sebelumnya, Asisten I Bidang Tata Pemerintahan, Hukum dan Kesra Pemkab Rejang Lebong, Pranoto Majid menyatakan daerah itu patut berbangga hati karena terpilih sebagai tuan rumah penyelenggaraan Rakernas AMAN VII.
Untuk menyukseskan rakernas tersebut sudah dilakukan rapat koordinasi antara pengurus AMAN Provinsi Bengkulu dan pengurus kabupaten dengan Pemkab Rejang Lebong, di mana pemkab setempat akan memberikan bantuan guna menunjang kelancaran kegiatan itu.
Baca juga: 263 ribu hektare tanah adat di Kalsel diajukan ke pemerintah
Baca juga: Fakta menarik tentang masyarakat adat di Indonesia
Pewarta: Nur Muhamad
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2023