Bandung (ANTARA) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyebut 81 persen permasalahan banjir di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, sudah terselesaikan berkat adanya sejumlah infrastruktur.
Adapun infrastruktur itu di antaranya Floodway Cisangkuy, Kolam Retensi Andir, dan Kolam Retensi Cienteung yang baru saja di resmikan Presiden Joko Widodo. Selain itu, Terowongan Nanjung yang sudah ada sebelumnya juga turut membantu penyelesaian masalah banjir.
"Kemudian sudah ada juga lima folder air di daerah cekungan ini, tinggal dua folder air lagi akan dibangun tahun ini maka akan ada tujuh. Harapannya banjir tidak ada lagi," kata Basuki usai acara peresmian Kolam Retensi Andir, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu.
Baca juga: PUPR selesaikan Kolam Retensi Andir untuk pengendalian banjir Bandung
Sejauh ini, kondisi perumahan warga di titik yang biasanya banjir, khususnya di kawasan Andir, sudah mulai normal. Bahkan, harga tanah di kawasan itu sudah naik.
"Kita lihat rumah-rumah sudah mulai dicat lagi, harga tanah pun sudah naik," kata Basuki.
Ia menjelaskan penuntasan masalah banjir di wilayah Kabupaten Bandung itu merupakan bagian dari kegiatan Kementerian PUPR dalam menangani permasalahan di hulu Sungai Citarum.
Basuki mengatakan kini telah memulai menangani permasalahan di kawasan hilir Sungai Citarum dengan membangun Bendungan Cibeet dan Bendungan Cijurey.
Baca juga: Kolam retensi untuk mencegah banjir mulai dibangun di Bandung
"Kemudian di bagian hilirnya kita bangun tanggul, mudah-mudahan dengan itu Insya Allah akan berkurang," kata dia.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meresmikan empat infrastruktur yang ada di wilayah Kabupaten Bandung dan Kota Bandung. Di antaranya yakni Floodway Cisangkuy, Kolam Retensi Andir, Kolam Retensi Andir, dan Fly Over Kopo.
"Totalnya yang telah dibangun oleh pemerintah pusat, di Kota Bandung dan di Kabupaten Bandung sebesar Rp1,26 triliun," kata Jokowi saat peresmian, Minggu.
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023