Saat berpidato pada konferensi konservatif CPAC di dekat Washington, AS, dia belum menyatakan kapan akan kembali ke Brazil meski telah diminta oleh partainya untuk memimpin oposisi sayap kanan di negara itu.
"Saya berterima kasih kepada Tuhan atas misi menjadi Presiden Brazil untuk satu masa jabatan. Tetapi di lubuk hati terdalam, saya merasa misi itu masih belum rampung," katanya.
Pemimpin sayap kanan itu disambut tepuk tangan meriah di konferensi tersebut ketika menyinggung soal kebijakannya selama menjadi presiden yang melonggarkan regulasi kepemilikan senjata, dan sikapnya yang anti aborsi dan anti vaksin.
Bolsonaro telah mengasingkan diri di Florida, AS, sejak dikalahkan Luiz Inacio Lula da Silva dalam pemilihan presiden di Brazil tahun lalu. Dia juga sedang menghadapi serangkaian tuntutan atas dugaan pelanggaran hukum di negaranya.
Dia meragukan hasil pemilihan itu dengan mengatakan dirinya tidak bisa memahami bagaimana jumlah suara yang didapatnya tidak sesuai dengan dukungan yang digembor-gemborkan massa pendukungnya saat kampanye dulu.
Bolsonaro juga telah membuat klaim tanpa bukti bahwa sistem pemilu elektronik yang digunakan Brazil rentan pada kecurangan, yang memicu kekerasan dari para penyangkal hasil pemilihan.
Dia menyombongkan diri sebagai presiden terakhir di dunia yang mengakui kemenangan Joe Biden pada Pilpres AS 2020.
Bolsonaro akan bertemu Trump, yang dia akui menjadi idola politiknya, pada Minggu.
Menanggapi keputusan Presiden Lula yang mengizinkan kapal perang Iran bersandar di Rio de Janeiro pekan ini meskipun ada tekanan dari AS, dia berkata dirinya tidak akan mengizinkan hal itu jika menjadi presiden.
Sumber: Reuters
Baca juga: Bolsonaro dirawat di rumah sakit AS karena masalah usus
Baca juga: Erdogan kutuk kekerasan terhadap Presiden Brazil
Penerjemah: Nabil Ihsan
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023