Jakarta (ANTARA) - Ketua Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPKS) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Mariman Darto mengemukakan modernisasi manajemen dan penguatan kapasitas jadi semangat awal jajarannya untuk berkiprah dalam pelayanan sosial.

"Banyak harapan menjulang, ini sebagai sebuah semangat awal sekaligus sebagai modal sosial bagi pengurus untuk berkiprah lebih baik dan maju," kata Mariman Darto melalui pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Ahad.

Ia berharap jajaran pengurus MPKS PP Muhammadiyah periode 2022--2027 dapat berkiprah lebih maju dalam memberikan pelayanan sosial kepada masyarakat.

Baca juga: Peningkatan kesejahteraan sosial jadi salah satu prioritas 2023

Mariman mengatakan semangat melakukan transformasi melalui memodernisasi manajemen adalah hal penting yang perlu dipenuhi bagi Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) maupun pelayanan di luar LKSA.

Transformasi juga penting dilakukan untuk akselerasi kemandirian keluarga, komunitas dan LKSA, serta advokasi terhadap berbagai kasus penyandang masalah sosial, kata Mariman.

"Masalah kesejahteraan sosial memang tidak pernah habis. Apalagi, kondisi krisis seperti sekarang ini," katanya.

Muhammadiyah melalui MPKS perlu meningkatkan kuantitas dan kualitas pekerja sosial Muhammadiyah.

"Ini sangat mendesak keberadaannya, sangat penting, terutama di tingkat cabang dan ranting Muhammadiyah," katanya.

Mariman menambahkan melalui Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM), khususnya program kesejahteraan sosial perlu berintegrasi dalam meningkatkan semangat kerja profesional dari pekerja sosial.

"Sertifikasi terhadap profesi pekerja sosial Muhammadiyah sangat penting dan perlu segera dilakukan," katanya.

Pernyataan tersebut disampaikan Mariman dalam agenda silaturahim untuk kali pertama yang dilakukan dalam jaringan (daring), Jumat (3/3).

Acara diskusi yang dibuka dan dimoderatori oleh Sekretaris Lembaga Dakwah Khusus (LDK) PP Muhammadiyah Faozan Amar juga menyorot kemandirian dan tata kelola Amal Usaha Bidang Sosial (AUMSos).

Dalam pertemuan tersebut hadir Dewan Pakar Sudibyo Markus, Sularno, Ati Kusmawati, Badrun Sustyo, Moh. Tohirin Hasah.

Pada akhir pertemuan Sudibyo Markus menyampaikan kepada pengurus untuk melakukan program yang fokus pada sistem gerakan, organisasi dan kepemimpinan, jaringan serta sumber daya sebagai bagian dari visi-misi Muhammadiyah 2022--2027.

Baca juga: BI sayangkan keuangan sosial Islam RI masih jauh dari potensinya

Baca juga: Anggota DPR dukung penebalan perlindungan sosial untuk masyarakat

"Melalui MPKS, mampu untuk lebih memberdayakan teman-teman disabilitas dengan ketentuan yang sudah ada," katanya.

Sementara Zainal Abidin berharap MPKS menjadi leading sektor dalam penguatan pelayanan kesejahteraan sosial di Indonesia secara umum dan khususnya di Muhammadiyah pada kelompok sasar rentan, seperti anak, disabilitas, lansia, ibu hamil.

Ia juga mendorong secara aktif sumbangsih kebijakan inklusif kesejahteraan sosial di pemerintah maupun luar negeri dengan internalisasi nilai-nilai Islam universal.

Harapan dan usulan dalam rapat daring ini selanjutnya dirangkum oleh tim dan diskusikan kembali sebagai bahan perumusan rencana strategi MPKS PP Muhammadiyah periode 2022--2027.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023