Upaya tersebut dibahas Pansus III DPRD Kalsel melalui Rapat Kerja Daerah (Rakerda) tentang Perpustakaan dan Pembudayaan Literasi.
Firman melalui keterangan tertulis di Banjarmasin, Minggu, mengatakan Pansus III DPRD Kalsel berkunjung dan berkonsultasi dengan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Republik Indonesia di Jakarta.
Firman menuturkan DPRD Kalsel mendapatkan penjelasan dari Kepala Perpusnas RI, Muhammad Syarif Bando mengenai metamorfosa layanan perpustakaan tidak hanya pada perbukuan, namun berkembang menjadi salah satu pilar dalam pemberdayaan masyarakat.
"Targetnya bagaimana masyarakat bisa menghasilkan produk berkualitas. Tentu hal ini menjadi bahan tambahan agar perda nantinya turut serta berkontribusi mendorong semua perpustakaan di Kalsel bisa lebih berkembang." ucap Firman Yusi.
Wakil Ketua Pansus III DPRD Kalsel Syaiful Rahmadi menyatakan Raperda perpustakaan dan pembudayaan literasi di Kalsel harus bersinergi dengan 13 kabupaten/kota sehingga menghasilkan Perda yang bagus.
Sementara itu, Kepala Perpusnas RI Muhammad Syarif Bando mengharapkan Perda yang akan datang mencantumkan ketersediaan buku di Provinsi Kalsel.
Selain itu, Syarif menuturkan agar para bupati/wali kota mendorong minat masyarakat terhadap menulis asal usul potensi kebudayaan, pariwisata, ekonomi dan sumber daya manusia (SDM) .
"Hal yang tidak kalah penting mencantum rasio penduduk Kalsel yang kurang lebih lima juta jiwa ditambah literasi agar subtansinya lebih menukik dan Perda yang disusun bisa benar-benar implementatif," ucap Syarif.
Pansus III DPRD Kalsel bersama Dinas Perpustakaan Kalsel tersebut berkunjung ke Perpusnas RI di Jakarta pada 2-4 Maret 2023.
Baca juga: Kepala Perpusnas: Perpustakaan jadi tonggak sejarah peradaban
Baca juga: Merangsang tumbuhnya budaya baca melalui inovasi literasi
Baca juga: Perpusnas sebut paradigma tentang perpustakaan telah berubah
Pewarta: Imam Hanafi/syamsudin
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2023