Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam menghadapi masalah mantan presiden Soeharto memilih untuk bersikap mikul nduwur mendhem jero, tidak ingin menyalahkan para pendahulunya. Hal itu diungkapkan Ketua Umum Gerakan Masyarakat Peduli Akhlak Mulia, Irsyad Sudiro, usai bertemu Yudhoyono di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin. "Beliau menyebut akan menerapkan sikap mikul nduwur mendhem jero, tidak pernah beliau akan menyalahkan atau menganggap salah, khusus pada para pinisepuh dan pendahulunya," kata Irsyad. Irsyad menjawab pertanyaan wartawan apakah dirinya saat bertemu Yudhoyono membicarakan soal Soeharto. Menurut Irsyad, baik kepada Soeharto maupun mantan-mantan presiden lainnya yaitu Soekarno, B.J. Habibie, Abdurrahman Wahid dan Megawati Soekarnoputri, Yudhoyono tidak akan memposisikan mereka secara negatif. Tentang gerakan peduli akhlak mulia, Irsyad mengatakan Presiden Yudhoyono menganggap telah menjadi bagian kecil dari gerakan tersebut. "Toh saya tidak akan selamanya duduk di pemerintahan dan akan kembali ke masyarakat. Sikap saya selama ini selalu menghargai pendahulu, orang lain yang pernah berbuat baik," kata Yudhoyono seperti dikutip Irsyad. "Beliau (Yudhoyono, red) mengatakan, mana saya pernah menyalahkan siapapun, termasuk para pendahulu. Itu salah satu bukti beliau ingin di posisi berahlak mulia," tambah Irsyad.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006