Pekanbaru, (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, mencatat sekitar 95.000 anak yang akan menjadi sasaran imunisasi polio dengan umur 0-59 bulan meski sejauh ini belum ditemukan kasus tersebut.
"Program polio tetap harus dilakukan. Karena kasus yang sama sudah terjadi di Aceh dengan status Kejadian Luar Biasa atau KLB," kata Kepala Dinkes Kota Pekanbaru dr.Zaini Rizaldi, Jumat.
Dari 95.000 sasaran, ditargetkan 95 persen di antaranya mendapatkan imunisasi polio. Imunisasi akan dilaksanakan selama 12 hari mulai dari tanggal 6 Maret ini.
Menurut Zaini pihaknya akan gencar sosialisasi ke masyarakat. Terutama untuk meningkatkan partisipasi orang tua agar mengikutsertakan anaknya untuk mendapatkan imunisasi polio.
Baca juga: 1,1 juta anak di Aceh telah diimunisasi polio dosis kedua
Baca juga: Kemenkes waspadai ragam penyakit yang muncul saat transisi endemi
Di samping itu diharapkan camat dan lurah
berperan dalam meneruskan informasi mengenai imunisasi polio ke masyarakat. "Kami harapkan peran serta masyarakat untuk dapat memberikan anaknya imunisasi polio," ujarnya.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melakukan imunisasi polio di Aceh sebagai respon dari KLB kasus tersebut. Hal ini menyusul ditemukan kasus polio di Kabupaten Pidie pada tahun lalu.
Saat ini sebanyak 1 juta lebih anak usia 0-12 tahun di wilayah provinsi paling barat Indonesia itu telah menerima dosis kedua imunisasi polio. Ditargetkan 1.217.939 anak Aceh mendapat imunisasi polio dosis kedua, sebagai upaya melindungi anak dari penyakit lumpuh layu. Petugas kesehatan melakukan penetesan imunisasi polio dosis kedua kepada anak hingga Februari 2023.*
Baca juga: Aceh targetkan 1,2 juta anak diimunisasi polio dosis kedua
Baca juga: Dinkes Simeulue siapkan 15 tempat imunisasi polio tahap dua
Pewarta: Bayu Agustari Adha
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023