"Langkah AS terlalu mencampuri urusan dalam negeri China dan melanggar serius prinsip 'Satu China' dan Komunike Bersama China-AS, khususnya Komunike 17 Agustus," kata juru bicara MND Kolonel Senior Tan Kefei kepada pers di Beijing, Jumat.
Menurut dia, penjualan alat utama sistem persenjataan tersebut sangat merusak kedaulatan dan kepentingan keamanan China.
"Hal itu juga mengancam perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan," ujar perwira militer setara jenderal bintang satu itu.
Baca juga: Australia: Semua negara tidak ingin China pasok senjata ke Rusia
Tan menuntut AS menghentikan penjualan senjata kepada Taiwan dan tidak lagi menjalin hubungan militer dengan kepulauan yang didaku sebagai wilayah tak terpisahkan dari China daratan itu.
Dia juga meminta AS tidak terus-terusan mencampuri masalah Taiwan guna meredakan situasi Lintas-Selat.
"Tentara Pembebasan Rakyat selalu siap merespons semua provokasi yang mengupayakan kemerdekaan dan intervensi pasukan luar serta secara tegas akan menjaga kedaulatan nasional dan keutuhan wilayah," kata dia mengingatkan.
Baca juga: AS setujui potensi penjualan senjata senilai Rp9,48 triliun ke Taiwan
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023