Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mulai melakukan peremajaan Hutan Kota Udayana untuk memperbaiki dan menjaga iklim mikro dengan menanam sekitar 150 pohon jenis ketapang kencana.
"Hari ini kita mulai kegiatan peremajaan pohon di Hutan Kota Udayana, sebelum pohon-pohon besar di kawasan itu kita tebang sebagai upaya regenerasi," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram HM Kemal Islam di Mataram, Jumat.
Kemal yang ditemui di sela memantau proses penanaman pohon ketapang kencana mengatakan pohon-pohon pelindung yang ada saat ini sudah waktunya dilakukan peremajaan.
Oleh karena itu, pohon-pohon pelindung yang berukuran besar yang ada di lokasi Taman Udayana saat ini akan ditebang dan diganti dengan ketapang kencana yang memiliki risiko rendah terhadap bencana pohon tumbang.
Baca juga: DLH Mataram tebang 80 pohon palem hias karena rawan tumbang
Pohon ketapang kencana dipilih menjadi pengganti dari berbagai jenis pohon di hutan kota itu karena dinilai lebih teduh dan dapat menyerap polusi udara.
"Sebanyak 150 pohon ketapang kencana sudah kita siapkan, dan akan kita tanam secara bertahap di areal Hutan Kota Udayana," katanya.
Ia mengatakan, kegiatan peremajaan pohon di kawasan Udayana itu bertujuan untuk mengembalikan fungsi Udayana sebagai kawasan sabuk hijau agar tidak lagi terkesan kumuh dengan adanya lapak-lapak pedagang kaki lima yang tidak dimanfaatkan.
"Sebelumnya, lapak-lapak pedagang kaki lima yang tidak dimanfaatkan akan dibongkar dan diratakan agar kita mudah menata dan mengembalikan fungsi sebagai hutan kota," katanya.
Baca juga: Pemkot Mataram tanam pohon tabebuya di pinggir Sungai Jangkuk
Kemal mengatakan, untuk melakukan penataan taman tersebut sudah disiapkan anggaran sekitar Rp300 juta, dengan panjang taman kota yang akan tata sekitar 250-300 meter.
"Penataan kita lakukan secara bertahap, sesuai dengan kemampuan daerah," katanya.
Penataan Taman Udayana yang dimulai dari samping utara SMPN 6 Mataram itu, katanya, akan mencontoh penataan taman bagian ujung utara yang sudah ditanami jenis pohon yang lebih aman dari potensi pohon tumbang.
Selain itu, taman juga akan dilengkapi dengan fasilitas tempat jogging track, seperti taman bagian utara. Penataan ini, kata Kemal, menjadi salah satu upaya agar pedagang tidak kembali lagi membuat lapak-lapak yang terkesan kumuh.
Baca juga: DLH Mataram sebut Jalan Langko jadi kawasan rawan pohon tumbang
"Kalaupun ada nanti pedagang, kita akan tata semaksimal mungkin agar keberadaan mereka tidak semrawut dan kumuh. Namun, jumlahnya tidak banyak," katanya.
Pewarta: Nirkomala
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023