Washington (ANTARA) - Amerika Serikat telah menyetujui potensi penjualan rudal dan peralatan terkait ke Taiwan senilai 619 juta dolar AS (sekitar Rp9,48 triliun) untuk digunakan pada jet tempur F-16, kata Pentagon, Rabu.
Persetujuan oleh Departemen Luar Negeri AS dan pemberitahuan resmi kepada Kongres AS pada hari yang sama hampir pasti akan mengobarkan ketegangan antara AS dengan Beijing, yang menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya yang harus dikendalikan secara paksa jika perlu.
Seorang pejabat di Deplu AS mengatakan Taiwan akan menggunakan dananya untuk membeli senjata dan menekankan bahwa persetujuan tersebut sejalan dengan Undang-Undang Hubungan Taiwan.
Undang-undang tersebut memungkinkan Washington untuk membantu Taiwan menyiapkan kemampuan pertahanan diri yang memadai.
Baca juga: Perusahaan AS di Taiwan antisipasi ketegangan dengan China
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning pada sebuah konferensi pers pada Kamis (2/3) mengatakan bahwa penjualan senjata AS ke Taiwan adalah "pelanggaran serius terhadap prinsip satu China", dan Beijing dengan tegas menentangnya secara konsisten.
China mendesak Amerika Serikat untuk berhenti menciptakan ketegangan di Selat Taiwan, dan (China) akan terus mengambil langkah tegas dan kuat untuk mempertahankan kedaulatan dan kepentingan keamanannya, ujar Mao.
Para kontraktor untuk penyediaan amunisi dan peralatan tersebut (untuk Taiwan) adalah perusahaan Raytheon Missiles and Defense dan Lockheed Martin, menurut Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan AS.
"Penjualan yang diusulkan akan membantu meningkatkan keamanan penerima dan membantu menjaga stabilitas politik, keseimbangan militer, dan kemajuan ekonomi di kawasan itu," kata Badan AS tersebut.
Sumber: Kyodo-OANA
Baca juga: AS setujui rencana penjualan sistem anti tank ke Taiwan
Baca juga: China desak pejabat AS bijaksana sikapi isu terkait Taiwan
Baca juga: AS pasok suku cadang pesawat militer senilai 428 juta dolar ke Taiwan
Penerjemah: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023