Baku (ANTARA) - Solidaritas antar negara di dunia merupakan satu-satunya jalan keluar dari pandemi COVID-19, ujar Presiden sesi ke-77 Majelis Umum PBB (UNGA) Csaba Korosi.
“Dalam arti tertentu, COVID adalah seruan yang mengingatkan kita betapa pentingnya solidaritas,” ujar Korosi dalam Pertemuan Tingkat Tinggi Grup Kontak negara anggota Gerakan Non-Blok (GNB) tentang pemulihan global pasca pandemi di Baku, Kamis.
Korosi mengatakan prinsip-prinsip Dasasila Bandung yang menggarisbawahi solidaritas tersebut masih relevan saat ini seperti ketika Gerakan Non-Blok (GNB) didirikan pada 1961.
“Berkat dorongan global yang diluncurkan oleh Gerakan Non-Blok, kami melihat bahwa upaya bersama dapat membawa kita dalam pengembangan vaksin maupun perawatan COVID-19 di seluruh dunia,” kata Korosi.
Korosi mengatakan resolusi tentang akses vaksin yang adil, tepat waktu, dan universal merupakan bukti kekuatan dari dukungan Gerakan Non-Blok.
“Maka, ketika dunia sangat membutuhkannya, GNB segera berupaya untuk mengatasi krisis, menyerukan peningkatan solidaritas global untuk mengatasi pandemi dan dampaknya,” kata dia.
Korosi juga menyerukan peningkatan kerja sama internasional untuk pemulihan global pasca pandemi.
“Tetapi COVID-19 hanyalah sebuah gambaran singkat ke masa depan kita, yang pertama dari banyak tantangan serupa yang akan datang. Sementara kita masih belum pulih dari pandemi, para ilmuwan memperkirakan sekitar 25 persen munculnya penyakit lain yang setidaknya akan mematikan dan menyebar luas seperti COVID dalam 10 tahun,” kata Korosi.
Mengingat peluang ini, lanjut dia, perlu adanya solusi transformatif yang akan membuat dunia lebih aman, lebih setara, dan lebih berkelanjutan.
“Saat kita keluar dari bayang-bayang gelap pandemi, bagaimana jika kita menganut “normal baru”? Satu berakar pada sains, inovasi, teknologi, dan digitalisasi,” kata Korosi.
“Normal” baru berbasis sains ini adalah kunci untuk membangun masyarakat yang lebih inklusif dengan ekonomi yang lebih tangguh.
“Penanggulangan COVID secara bertahap telah memberi kita kesempatan untuk mengarahkan pemulihan pandemi kita menuju transisi yang ramah lingkungan dan berkeadilan sosial,” kata dia.
Selain itu, Korosi mendorong negara-negara anggota Gerakan Non-Blok untuk menggunakan bukti berbasis sains untuk menginformasikan semua keputusan – baik yang berkaitan dengan air, iklim, pangan, energi, atau keanekaragaman hayati.
“Tahun 2023 menjadi tahun yang sangat penting bagi teknologi, khususnya untuk kecerdasan buatan,” kata dia.
Baca juga: Azerbaijan alokasikan Rp15,2 miliar untuk pemulihan pasca pandemi
Baca juga: Pertemuan Gerakan Non-Blok di Azerbaijan bahas pemulihan pascapandemi
Baca juga: Csaba Korosi janji Majelis Umum PBB lebih berorientasi pada dampak
Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023