Birmingham (ANTARA) - Ayah dengan tiga anak Duncan McCann mengadukan YouTube ke Kantor Komisaris Informasi (ICO) karena dianggap mengumpulkan data tentang video yang ditonton anak-anak, di mana mereka menonton dan perangkat yang digunakan.

YouTube menyangkal tuduhan itu. Mereka mengatakan telah memberikan perlindungan bagi keluarga dengan menawarkan YouTube Kids, yang mereka sebut "ramah keluarga" serta menggunakan filter otomatis dan umpan balik dari orang tua untuk melindungi anak-anak.

ICO mengatakan akan mempertimbangkan pengaduan itu dengan cermat selama tiga bulan untuk memutuskan apakah akan memulai penyelidikan tentang masalah itu.

Media Inggris yang mengutip juru bicara YouTube menulis bahwa perusahaan itu akan terus bekerja sama dengan ICO untuk memprioritaskan hal ini.

Perusahaan itu juga akan bekerja sama dengan pemangku kepentingan lainnya, termasuk anak-anak, orang tua dan ahli perlindungan anak.

McCann, yang juga aktivis 5rights Foundation, mengatakan banyak anak-anak menonton konten YouTube melalui perangkat keluarga, di mana data tontonan dapat dikumpulkan dengan pengaturan bawaan karena tidak terdaftar sebagai akun anak-anak.

Pengaduan McCann tersebut dianggap sebagai ujian pertama bagi kode etik anak ICO.
​​​​​​​
Kode etik yang diperkenalkan pada 2020 itu memberi waktu setahun bagi perusahaan-perusahaan teknologi untuk mematuhinya.

Menurut pengawas komunikasi Inggris Ofcom, 89 persen anak-anak di Inggris menggunakan platform video itu pada 2021.

YouTube pernah menghadapi tuduhan serupa di Amerika Serikat, di mana para aktivis menuduh perusahaan itu mengumpulkan data anak-anak di bawah 13 tahun tanpa persetujuan orang tua.

Gara-gara kasus itu, perusahaan tersebut didenda 170 juta dolar AS (sekitar Rp2,6 triliun rupiah) pada 2019. YouTube tidak mengaku bersalah, tetapi mereka tetap membayar denda itu.

Sumber: Anadolu-OANA
​​​​​​​
Baca juga: Susan Wojcicki mundur dari CEO YouTube
Baca juga: Tanggapan Menparekraf atas konten jadi jaminan utang

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023