Kairo (ANTARA News) - Syeikh Agung Al-Azhar Prof Dr Muhamed Sayed Tantawi memulai lawatan ke Asia Tenggara mencakup Singapura, Indonesia, Malaysia, dan Brunai Darussalam.
Siaran pers Al-Azhar yang disiarkan Senin, menyebutkan, Syeikh Al-Azhar dijadwalkan akan bertolak dari Kairo, Rabu (24/5) menuju Singapura untuk memulai kunjungan muhibah selama 10 hari ke Asia Tenggara tersebut.
Disebutkan, kunjungan muhibah Syeikh Tantawi tersebut masing-masing atas undangan dari Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono, Perdana Menteri Malaysia Abdullah Ahmad Badawi, dan Sultan Brunai Hasanul Bolkiyah.
Di Singapura, Prof Tantawi selain bertemua dengan pimpinan negara, juga akan menghadiri pertemuan antar petinggi umat Kristiani dan Muslim di negara kota itu.
Pakar hukum Islam ini selama ini dikenal sebagai tokoh moderat, yang sebelumnya memprakarsai diadakannya Forum Dialog Al-Azhar - Vatikan, sebagai upaya mempererat hubungan persaudaraan antara umat Muslim-Kristiani.
Setelah berkunjung selama tiga hari ke Singapura, Syeikh Al-Azhar
selanjutnya melanjutkan lawatan ke Indonesia selama tiga hari mulai
Sabtu (27/5), berikutnya ke Malaysia, dan berakhir di Brunai Darussalam pada awal Juni nanti.
Misi utama kunjungan ke negara-negara itu untuk mempererat hubungan persaudaraan, bertalian dengan belasan ribu mahasiswa dari Asia Tenggara saat ini menuntut ilmu di universitas tertua di dunia tersebut.
Menurut data Al-Azhar tahun akademis 2005/2006, jumlah mahasiswa Indonesia saat ini tercatat 4.300 orang, mahasiswa Malaysia 6.800 orang, mahasiwa Singapura 470 orang, dan mahasiswa Brunai sebanyak 380 orang, selain itu terdapat pula mahasiswa Thailand 2.600 orang.
Kedudukan Syeikh Agung Al-Azhar, dalam sistem protokoler Pemerintahan Mesir, sejajar dengan Perdana Menteri negeri Seribu Menara tersebut.
Kunjungan Syeikh Tantawi ke Indonesia ini merupakan yang petama kalinya, menyusul lawatan serupa dilakukan pendahulunya, almarhum Syeikh Gad El-Haq Ali Gad El-Haq pada 1995 atas undangan Wakil Presiden ketika itu, Try Soetrisno untuk menghadiri Festival Mesjid Istiqlal di Jakarta.
Sementara itu, di selama di Indonesia, agenda utama Syeikh Agung Al-Azhar adalah menghadiri peringatan 80 tahun Pondok Modern Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, di samping melakukan pertemuan dengan para ulama Indonesia.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006