Bisa dibayangkan bagaimana porsi digitalisasi untuk mendukung sektor-sektor strategis

Jakarta (ANTARA) - Pejabat Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengatakan transformasi digital memiliki posisi strategis karena diperkirakan hampir 60 persen produk domestik bruto (PDB) di negara-negara Asia-Pasifik diperoleh dari produk atau layanan digital.

“Bisa dibayangkan bagaimana porsi digitalisasi untuk mendukung sektor-sektor strategis,” kata Koordinator Ekosistem dan Pemanfaatan TIK, Direktorat Ketenagalistrikan, Telekomunikasi dan Informatika Bappenas, Andianto Haryoko
dalam acara Building Green Ecosystem in Indonesia di Surabaya, Jawa Timur, yang dipantau secara virtual di Jakarta, Kamis.

Di dalam kerangka kebijakan strategi nasional 2020-2024, Indonesia disebut memiliki tiga pilar transformasi digital. Ketiga pilar tersebut mencakup infrastruktur digital, pemanfaatan digital dan penguatan pendukung atau enabler.

Dalam pemanfaatan digital, lanjut dia, salah satu sektor yang strategis adalah usaha mikro kecil menengah (UMKM) terutama kategori usaha menengah kecil dan mikro mengingat sektor tersebut mempunyai nilai strategis yang cukup besar bagi Indonesia.

Meskipun begitu, posisi Indonesia yang berada pada peringkat pertama dengan nilai ekonomi digital terbesar se-Asia Tenggara tak diiringi dengan nilai ekonomi digital per kapita yang berada di posisi keempat.

Baca juga: Bappenas: Kota Surabaya punya nilai tambah dalam transformasi digital

Baca juga: Bappenas sebut ekonomi biru penting karena ASEAN terhubung oleh lautan

Berdasarkan data tahun 2020, nilai ekonomi digital Indonesia sebesar 44 miliar dolar AS. Adapun nilai ekonomi digital per kapita sebesar 162,8 dolar AS, di bawah Singapura, Malaysia dan Thailand.

“Kita masih jadi konsumen, bukan produsen, bukan pemain. Jadi negara-negara Asia Tenggara lainnya seperti Vietnam, Filipina dan Singapura masih melihat kita sebagai konsumen, bukan produsen. Ini perlu kita cermati,” kata Andianto.

Jika sektor UMKM yang mendominasi struktur ekonomi nasional sebesar 99 persen dan menyumbang PDB Indonesia hampir 61 persen bertransformasi digital, dia menganggap upaya tersebut akan meningkatkan nilai tambah untuk pendapatan negara maupun daerah.

Lebih lanjut, dia menilai ada dua faktor yang sangar berpengaruh dalam digitalisasi UMKM, yakni teknologi dan sumber daya manusia/talenta digital.

“Dua hal ini akan kita dukung, bagaimana mengembangkan talenta digital, bagaimana teknologi bisa kita adopsi, diregulasikan dan diimplementasikan di Indonesia.” ungkap Koordinator Ekosistem dan Pemanfaatan TIK Bappenas itu.

Baca juga: ASEAN diajak jadikan ekonomi biru sebagai mesin pertumbuhan ekonomi

Baca juga: Bappenas sebut kemajuan perluasan investasi hijau masih terkendala

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023