Jakarta (ANTARA) - Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) meluncurkan pelaksanaan tahap kedua program “Mempromosikan Usaha Kecil dan Menengah melalui Akses Pelaku Wirausaha terhadap Jasa Keuangan (Promise II Impact)" di Jakarta, Kamis.
“Saat ini, salah satu agenda utama ILO adalah mendorong pengembangan UKM di Indonesia. UKM sangat penting untuk mewujudkan pekerjaan yang layak dan produktif," kata Direktur ILO untuk Indonesia Michiko Miyamoto ketika menyampaikan sambutan pembukaan, yang dipantau ANTARA secara daring.
ILO akan terus mendukung bidang pekerjaan ini dengan mengembangkan UKM melalui akses ke keuangan dan promosi digital, katanya menambahkan.
Didanai Sekretariat Negara Swiss untuk Bidang Perekonomian (SECO), program Promise II Impact bertujuan untuk memperkuat lingkungan yang mendukung sektor keuangan inklusif bagi UKM yang mengarah pada pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesempatan kerja, terutama di masa pascapandemi.
Program ini juga mendukung prioritas Pemerintah Indonesia untuk mempromosikan ekonomi digital serta sejalan dengan kebijakan dan program pemerintah untuk pemulihan ekonomi pascapandemi dengan mendorong transformasi digital dan meningkatkan inklusi keuangan, termasuk pendanaan UKM.
Untuk mencapai tujuan-tujuan di atas, program ini mendukung UKM untuk memanfaatkan layanan keuangan digital dan meningkatkan nilai ekosistem rantai nilai baru UKM dengan adopsi teknologi digital yang khusus dikembangkan oleh UKM di sektor produktif.
Selanjutnya, program ini membangun kapasitas dan memberikan dukungan teknologi digital bagi Bank Pembangunan Daerah (BPD) dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) sebagai sasaran utama, dengan sasaran tambahan kepada pelaku UKM dan pemberi layanan pengembangan usaha.
“Industri keuangan digital telah berkembang pesat, dan pemerintah memperkirakan sekitar 19,5 juta UKM sudah terhubung dengan ekosistem digital tersebut. Ini adalah angka yang besar dalam mencapai tujuan Pemerintah Indonesia untuk mendigitalisasi 30 juta UKM pada 2024,” tutur Miyamoto.
Untuk memberikan akses yang lebih besar kepada UKM untuk berdigitalisasi, Promise II Impact terfokus pada empat strategi yaitu mendorong penggunaan teknologi digital untuk meningkatkan produktivitas dan skala usaha UKM; mendukung adopsi teknologi digital oleh BPD dan BPR; meningkatkan ekosistem yang terikat dalam mata nilai UKM melalui digitalisasi, perluasan pembeli, dan akses yang lebih baik terhadap keuangan; serta melibatkan pemerintah daerah dalam mendukung kebijakan dan program pemulihan ekonomi yang disasarkan pada UKM dan penyedia jasa keuangan.
Sementara itu, Manajer Program Promise II Impact Djauhari Sitorus mengatakan bahwa melalui teknologi digital, akses terhadap layanan keuangan dapat menjangkau masyarakat di pedesaan dan wilayah terpencil, termasuk kelompok masyarakat berpenghasilan rendah dan UKM.
“Kita membutuhkan proses transformasi digital yang baik dan efektif dari para pelaku jasa keuangan dan UKM. Program Promise II Impact bertujuan membantu memuluskan proses ini guna meningkatkan akses UKM terhadap keuangan digital melalui jasa keuangan,” ujar Djauhari.
Program yang akan dilaksanakan hingga 2025 ini merupakan kelanjutan dari tahap pertama Promise Impact yang berupaya mempromosikan pengembangan UKM dan memberikan mereka akses yang lebih besar kepada jasa keuangan.
Tahap pertama program yang turut didanai SECO ini dilaksanakan selama empat tahun dari 2015 hingga 2019 bekerja sama dengan OJK, BPD, and BPR.
Pemerintah Swiss berkomitmen untuk mendukung pengembangan UKM di Indonesia–yang merupakan tulang punggung perekonomian negara–melalui membuka akses terhadap keuangan dan mendorong transformasi digital.
"Kami meyakini bahwa Promise II Impact akan memberikan kontribusi yang signifikan bagi agenda inklusi keuangan Indonesia dan mendukung UKM mewujudkan potensi pertumbuhan mereka,” kata Wakil Duta Besar Swiss di Indonesia Philippe Strub.
Baca juga: Kemenkop UKM targetkan 30 juta pelaku UMKM terdigitalisasi di 2024
Baca juga: Menkop UKM akan transformasi dua BLU demi dukung UMKM naik kelas
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2023