Medan (ANTARA) - Rektor Universitas Negeri Medan (Unimed) Prof Dr Syamsul Gultom, SKM,M.Kes mengatakan kegiatan ilmiah diharapkan akan menjadi pemantik bagi generasi muda milenial, terutama mahasiswa Unimed, dalam menempa ilmuwan kritis yang berani bergerak untuk perubahan dan kemajuan bangsa.
"Fakta sejarah mencatat, gerakan mahasiswa bersatu, telah mampu mengubah demokrasi yang membelenggu, menuju demokrasi yang membangun," ucap Syamsul, dalam sambutannya pada Acara Kuliah Umum dan Bedah Buku ALDERA, Potret Gerakan Politik Kaum Muda 1993-1999, di Auditorium Unimed, Kamis.
Syamsul menyebutkan ALDERA merupakan satu nama gerakan aktivis mahasiswa era '90-an' yang tergabung dalam organisasi ALDERA (Aliansi Demokrasi Rakyat).
Gerakan aktivitas mahasiswa ALDERA ini menjadi salah satu pelaku sejarah gerakan mahasiswa melawan ketidakadilan dan demokrasi yang membelenggu kebebasan berpikir dan berpendapat untuk kemajuan bangsa.
"Kegiatan kuliah umum dan bedah buku ALDERA, Potret Gerakan Politik Kaum Muda 1993-1999, yang kita ikuti ini, menjadi bukti dan wujud kepedulian Dr Pius Lustrilanang, terhadap kemajuan bangsa melalui gerakan demokrasi yang membangun dan visioner," ucapnya.
Rektor Unimed mengatakan selain itu, sekaligus bukti kesungguhan beliau dalam mendorong kaum muda Indonesia untuk terus bergerak menuju Indonesia Emas Tahun 2045. Pemuda Indonesia tidak boleh putus asa, dan harus meningkatkan kolaborasi di berbagai bidang untuk kemajuan bangsa dan negara menuju Indonesia Maju yang mensejahterakan rakyat.
Baca juga: Unimed raih penghargaan dari Kemendikbudristek 2022
Baca juga: Unimed raih juara nasional Pimnas di UMM Malang
Membaca buku ALDERA, Potret Gerakan Politik Kaum Muda 1993-1999, laksana membaca kitab Gerakan Demokrasi di Indonesia. Isi buku ini menjadi bacaan untuk memaknai kilas balik satu etape gerakan perlawanan terhadap rezim otoritarianisme Orde Baru pada awal 1990-an hingga jatuhnya Soeharto, Presiden RI ke-2.
"Saya membaca buku ini di bagian pertama "Pius Menolak Bungkam", darah saya merasa bergetar, jiwa nasionalis saya ikut meronta. Begitu besar perjuangan para generasi muda, gerakan mahasiswa Indonesia. Adanya penculikan, dan penyiksaan para aktivis, bahkan ada 13 orang korban yang sampai sekarang dinyatakan hilang," jelasnya.
Syamsul mengatakan meskipun para aktivis gerakan perubahan mengalami traumatik selama berbulan-bulan di tahanan tersembunyi, mereka tetap optimistis bahwa angin perubahan sedang bertiup di bumi Indonesia.
Melalui kajian ilmiah yang baik ini, semua berharap agar kisah sejarah gerakan perubahan demokrasi, dan ide gagasan isi buku ini dapat menginspirasi para mahasiswa di tanah air, mahasiswa Indonesia harus tetap kritis.
"Kami pimpinan universitas, mewakili seluruh akademisi, mengucapkan selamat dan apresiasi yang tinggi, atas gagasan Dr Pius Lustrilanang menuangkan kisah bermakna dalam buku ALDERA, Potret Gerakan Politik Kaum Muda 1993-1999, ucapnya.
Rektor Unimed berharap semoga Dr Pius Lustrilanang, sehat selalu, sukses dalam karir dan dapat kembali melahirkan karya-karya yang bermanfaat bagi masyarakat dan bangsa Indonesia, terutama dalam mengembangkan dan memajukan pola demokrasi di era digital.
Baca juga: 20 mahasiswa selesaikan Pendidikan Profesi Insinyur di FT Unimed
Baca juga: Guru besar Unimed minta Pemkot Medan maksimalkan merdeka belajar
Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023