Denpasar (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Bali mendorong pemerintah daerah di provinsi setempat memperluas penanaman cabai sebagai salah satu upaya pengendalian inflasi dan untuk menjaga kestabilan harga.
"Kalau kita tanam cabai sebanyak-banyaknya pasti terjual karena kuliner Bali sangat melekat dengan penggunaan cabai dan selama ini Bali masih mendatangkan cabai dari luar," kata Kepala KPwBI Provinsi Bali Trisno Nugroho di Denpasar, Kamis.
Apalagi harga cabai dengan kondisi musim hujan seperti belakangan ini selalu menunjukkan tren kenaikan harga dari waktu ke waktu.
"Dalam beberapa bulan ini sebenarnya harga cabai rawit di Bali agak stabil. Pada Desember 2022 di kisaran harga Rp48 ribu per kilogram serta pada Januari dan Februari 2023 di kisaran Rp50-60 ribu," ucapnya.
Meskipun kebutuhan cabai di Bali tinggi, kata Trisno, namun sampai sekarang belum ada lokasi penanaman cabai yang luas di Bali. Cabai untuk kebutuhan Bali, masih banyak dipenuhi dari luar Bali.
Baca juga: Bank Indonesia: Optimisme konsumen di Bali meningkat
Dalam periode Januari-Desember 2022 tercatat jumlah cabai yang masuk ke Bali sebanyak 3.195.400 kilogram atau 3.195,4 ton.
Untuk memperluas penanaman cabai, Trisno mengharapkan Dinas Pertanian Kabupaten/Kota agar aktif membantu para petani sehingga cabai yang dihasilkan produktivitasnya tinggi dan juga tidak mudah rusak atau busuk terserang hama ataupun terkena hujan.
Trisno menambahkan tekanan inflasi di Bali yang bersumber dari kelompok volatile food selama ini selain disumbang oleh cabai rawit dan cabai merah juga kerap dipicu karena kenaikan harga beras.
Sementara itu berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, pada Februari 2023, Indeks Harga Konsumen (IHK) Gabungan Kota Denpasar dan Kota Singaraja, Bali tercatat mengalami inflasi setinggi 0,07 persen.
Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan Indeks Harga Konsumen (tahun dasar 2018=100) dari 114,00 pada Januari 2023 menjadi 114,07 pada Februari 2023.
Sementara itu, tingkat inflasi tahun kalender (year to date/ytd) Februari 2023 sebesar 0,73 persen. Tingkat inflasi tahun ke tahun (yoy) tercatat setinggi 6,35 persen.
Baca juga: BI Bali: Petakan produksi pertanian untuk kendalikan inflasi
Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023