Kami kesulitan kalau dikelola sendiri-sendiri karena itu konsep korporatisasi petani, nelayan, pengrajin, ini strategi kami untuk mendorong UMKM naik kelas

Jakarta (ANTARA) - Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki menjelaskan langkah-langkah yang dilakukan untuk mentransformasi Badan Layanan Umum (BLU) di kementeriannya guna mendukung UMKM agar bisa naik kelas.

Kedua BLU tersebut yaitu Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Koperasi dan Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (LPP-KUKM) atau SMESCO Indonesia.

“Kami punya tugas untuk bagaimana mendorong UMKM naik kelas, tidak usaha sendiri-sendiri karena UMKM ini, mikronya jumlahnya 97 persen dari 64,2 juta unit usaha. Kami kesulitan kalau dikelola sendiri-sendiri karena itu konsep korporatisasi petani, nelayan, pengrajin, ini strategi kami untuk mendorong UMKM naik kelas,” katanya dalam Rakor BLU 2023 yang dipantau secara daring di Jakarta, Kamis.

Teten menjelaskan LPDB merupakan sayap pembiayaan untuk koperasi dan UMKM. Namun, lembaga tersebut kini ditransformasi agar hanya menyalurkan pembiayaan kepada koperasi saja.

Hal tersebut dilakukan agar koperasi bisa menjadi instrumen konsolidasi petani, nelayan dan pengrajin kecil dalam meningkatkan skala ekonomi usaha mereka.

Teten menambahkan saat ini pihaknya tengah mengkaji kebijakan soal free financing untuk mendukung ketahanan pangan.

Dengan skema tersebut, nantinya petani-petani kecil yang tidak bankable dan sulit mendapatkan pembiayaan perbankan termasuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) akan dikonsolidasikan melalui koperasi dan mendapat pembiayaan melalui LPDB.

Melalui skema itu pula akan ada sinergi dana bergulir di LPDB dengan KUR sektor pertanian.

“Ini seperti free financing di Amerika untuk mendukung ketahanan pangan. Embrionya sedang kita lakukan lewat LPDB, meski pun piloting baru sedikit tapi ini sudah kelihatan kita sebenarnya bisa membangun free financing seperti di Amerika lewat koperasi,” katanya.

Menurut Teten, model tersebut merupakan ide Presiden Jokowi langsung untuk membangun korporatisasi petani berbasis koperasi untuk menjamin ketahanan pangan nasional.

Ia menambahkan, skema tersebut nantinya juga akan dikembangkan dengan program strategis Kemenkop UKM khususnya untuk mendukung nelayan serta petani sawit.

Sementara itu, untuk SMESCO, Teten menjelaskan transformasi yang dilakukan yakni dengan menjadikannya sayap dagang atau hub UMKM untuk bisa masuk pasar dalam maupun luar negeri.

Menurut mantan Kepala Staf Presiden itu, transformasi SMESCO mirip dengan Sarinah. Namun, bedanya bisnis Sarinah merupakan B to C (business to consumer) atau langsung menjual ke konsumen.

“SMESCO juga akan jadi center of excellence bagi para pelaku UMKM untuk pengembangan produk-produk UMKM yang unggul dan inovatif. Tanpa itu akan susah bagi UMKM untuk mengembangkan produknya karena mereka tidak punya anggaran research and development,” katanya.

Teten berharap transformasi kedua BLU di Kemenkop UKM itu akan dapat berkontribusi pada upaya untuk menaikkelaskan UMKM.


Baca juga: OJK sebut kualitas inklusi keuangan UMKM perlu ditingkatkan
Baca juga: KemenKopUKM: Peningkatan mutu SDM kunci UMKM bertahan di era disrupsi
Baca juga: Kolaborasi jadi kunci tingkatkan daya saing UMKM

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023