Kami ingin mempermudah para pengusaha atau pebisnis dalam menjalankan bisnis atau usaha, baik UMKM, maupun usaha skala besar

Jakarta (ANTARA) - PT Yukk Kreasi Indonesia mendukung program pemerintah untuk melakukan transformasi digital pada sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) melalui layanan YUKK Payment Gateway.

Co-founder dan CEO PT Yukk Kreasi Indonesia Stevanus Rahardja mengatakan, layanan YUKK Payment Gateway mempermudah para pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnis karena menyediakan berbagai saluran pembayaran yang bisa digunakan pelanggan kapan saja dan di mana saja.

"Dengan menghadirkan layanan YUKK Payment Gateway, kami ingin ambil bagian dalam mendukung dan mengembangkan ekonomi digital di Indonesia. Kami ingin mempermudah para pengusaha atau pebisnis dalam menjalankan bisnis atau usaha, baik UMKM, maupun usaha skala besar," ujar Stevanus dalam keterangan di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Anggota DPR ajak pelaku UMKM gunakan QRIS BI

Dengan menyediakan infrastruktur digital yang mumpuni, lanjut Stevanus, pihaknya mendorong para pelaku UMKM untuk bisa dengan mudah menembus pasar global.

Melalui YUKK Payment Gateway, pelaku UMKM dapat melakukan transaksi dengan transfer bank, virtual account, kartu kredit atau debit, e-money, dompet digital, QRIS, dan pembayaran secara langsung di Alfamart, Indomaret, dan Pos Indonesia.

Stevanus menyampaikan, kemudahan yang dibawa YUKK Payment Gateway membuat jumlah merchant yang bergabung bertambah. Tidak hanya merchant yang berada di kawasan Jabodetabek, tetapi juga di beberapa kota di Jawa dan Bali seperti Surabaya dan Denpasar.

Hingga awal tahun ini, jumlah merchant yang menjadi partner YUKK Payment Gateway mencapai hampir 30.000 merchant. Sebagian besar merchant itu merupakan UMKM.

"Mengapa kami menggandeng para pelaku UMKM? Karena UMKM adalah pilar perekonomian bangsa. Kontribusinya terhadap perekonomian negeri ini sangat besar. Data menunjukkan bahwa UMKM mampu menyerap 97 persen dari total tenaga kerja dan menyumbangkan 60,4 persen dari total investasi yang ada," ujar Stevanus.

Stevanus optimistis bahwa layanan YUKK Payment Gateway dapat ikut memperkuat program digitalisasi ekonomi seperti yang dicanangkan pemerintah. Jika makin banyak pelaku UMKM yang terjun ke dalam ekosistem digital, nilai ekonomi digital di Indonesia yang diprediksi mencapai lebih dari 330 miliar dolar AS pada 2030 dapat tercapai.

"Ada banyak faktor yang membuat banyak pelaku UMKM yang belum masuk dalam ekosistem digital. Bisa karena biaya, bisa karena tidak terlalu paham teknologi digital, dan bisa karena infrastruktur digital. Nah, kami hadir untuk menjawab tantangan ini karena kami punya infrastruktur yang mumpuni, biaya yang transparan dan murah, dan dasbor yang sangat mudah digunakan," kata Stevanus.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi DKI Jakarta Arlyana Abubakar mengapresiasi PT Yukk Kreasi Indonesia menghadirkan layanan YUKK Payment Gateway karena hal tersebut mendukung transaksi non tunai yang tengah dikembangkan Bank Indonesia.

"Ini tentunya sejalan dengan peta jalan dan cetak biru Bank Indonesia dalam pembayaran digital. BI akan terus mengurangi penggunaan traksaksi tunai. Saat ini sedang di koordinasikan agar kedepannya penggunaan QRIS ini bisa masuk ke bidang kesehatan, ke pemda seperti pembayaran, pajak, retribusi, parkir dan lainnya," ujar Arlyana.

Baca juga: BI: QRIS alat efektif bantu UMKM naik kelas

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023