Indonesia dan Hungaria bisa menjalin kerja sama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kedua negara

Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti menyebutkan Indonesia bisa memanfaatkan teknologi energi baru dan terbarukan (EBT), yang digunakan oleh negara Hungaria.

Menurut dia, Hungaria memiliki banyak pengetahuan akan teknologi yang dapat dimanfaatkan oleh Indonesia.

"Indonesia dan Hungaria bisa menjalin kerja sama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kedua negara," katanya dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Hal tersebut disampaikan Roro Esti saat mengikuti pertemuan sejumlah Anggota DPR RI dengan Parlemen Hungaria.

Delegasi Indonesia dipimpin Wakil Ketua DPR/Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang) Rachmat Gobel, sementara Hungaria dipimpin Wakil Ketua DPR Olah Lajos. Anggota DPR RI yang hadir berasal dari Komisi V, VI, VII, dan XI.

Roro Esti menyatakan kunjungan tersebut memiliki banyak tujuan yang salah satunya adalah memperkuat ruang kolaborasi baik dari segi transfer of knowledge hingga teknologi dari sumber-sumber energi baru terbarukan yang digunakan Hungaria.

Energi baru dan terbarukan di Hungaria saat ini berkisar di angka 9,8 persen dari bauran energi secara keseluruhan, dengan rincian tenaga Surya 7,2 persen, angin 2 persen, dan air 0,6 persen. Adapun energi bersih yang digunakan yakni bioenergi sebesar 6,8 persen.

Hungaria juga mendapatkan sebagian besar listriknya dari pembangkit listrik tenaga nuklir yakni sebesar 46 persen.

Pembangkit listrik berbahan bakar gas dan lignit masing-masing menduduki peringkat kedua sebesar 27,7 persen dan ketiga sebesar 8,2 persen. Sebanyak 37,4 persen produksi listrik Hongaria berbasis bahan bakar fosil.

Sama dengan Hungaria, Roro Esti menambahkan Indonesia juga sedang menggencarkan pemanfaatan energi baru dan terbarukan, serta membuat regulasi pemanfaatannya dalam Rancangan Undang-Undang tentang Energi Baru dan Energi Terbarukan (RUU EBET).

Potensi energi baru dan terbarukan di Indonesia meliputi tenaga surya, panas bumi, air, angin, dan bioenergi.

Anggota DPR RI milenial ini pun memandang kunjungan tersebut dapat memberikan pertukaran informasi pengetahuan dan teknologi mengenai pemanfaatan EBT.

Pemanfaatan EBT, lanjut Roro Esti, dapat menciptakan pekerjaan hijau (green jobs) dan memberikan efek yang berkelanjutan yang baik bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Dalam pertemuan tersebut, Rachmat Gobel beserta jajaran memaparkan tentang Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara pada Parlemen Hungaria. Ia juga mengajak pimpinan pembangunan IKN untuk datang ke Hungaria.

Sementara, Roro Esti menyebutkan bahwa IKN akan menjadi green development epicentrum sebagai lokasi percontohan untuk pembangunan hijau di Indonesia.

Gobel juga menyatakan DPR tengah mendorong Pemerintah Indonesia segera membentuk ekosistem ketenagakerjaan yang bisa memberikan nilai tambah bagi pemerintah.

Indonesia diharapkan tidak hanya mampu mengirimkan tenaga kerja ke luar negeri, namun juga bisa meningkatkan investasi di Indonesia dan ekspor.

Wakil Ketua DPR itu mengatakan melalui diplomasi parlemen bisa meningkatkan dan membuka peluang kerja sama Indonesia dengan seluruh negara di dunia.

Selain Roro Esti, turut mendampingi kunjungan delegasi parlemen Indonesia, yakni Heri Gunawan, Charles Meikyansyah, Nasim Khan, dan M Hekal. Hadir pula Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Bakir Pasaman dan Direktur Eksplorasi dan Pengembangan PT Pertamina Geothermal Energi (PGE) Rachmat Hidajat.


Baca juga: Kementerian ESDM ajak mahasiswa terlibat langsung manfaatkan EBT
Baca juga: PLTP Cipanas bantu akselerasi target bauran energi
Baca juga: Kementerian ESDM: Program Gerilya bantu pencapaian target EBT

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023