Jakarta, 5/11 (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan ( KKP ) kian berkonsentrasi untuk memperkuat struktur dan kapasitas industrialisasi perikanan tangkap yang berbasiskan pada tiga komoditas yakni tuna, tongkol dan cakalang ( TTC ) di Kawasan Timur Indonesia. Penguatan industrialisasi perikanan tangkap ini bertujuan untuk mendukung peningkatan produksi perikanan tangkap secara optimal dan berkelanjutan, berorientasi pada pasar internasional dan memiliki keunggulan daya saing. Demikian disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif C. Sutardjo saat acara "Tatap Muka dengan Nelayan dan Pelaku Industrialisasi Perikanan" di Kecamatan Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, Senin (5/11).
Sharif menjelaskan, industrialisasi yang berbasis komoditas TTC ini mempunyai nilai strategis, mengingat TTC telah menjadi komoditas utama perikanan dunia dan menyerap banyak tenaga kerja. Sebagai gambaran, produksi unggulan perikanan yaitu tuna, cakalang, dan tongkol ( TTC ) nasional 2011 adalah sebesar 955.520 ton. Sementara untuk ekspor komoditas ekspor tuna pada 2011 teercatat sebesar 141.774 ton atau senilai 499 juta dolar AS yang meningkat sebesar 30,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya 122.450 ton atau senilai 383 juta dolar AS. "Untuk itu komoditas TTC ini akan terus dikembangkan sebagai komoditi unggulan sehingga berpotensi menjadi prime mover perekonomian daerah dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat," sambungnya.
Pada tahun 2013, KKP berencana akan menetapkan 11 lokasi model percontohan industrialisasi perikanan tangkap. Yakni, 5 lokasi pelabuhan perikanan untuk komoditas tuna tongkol cakalang (TTC) dan 6 lokasi pelabuhan untuk komoditas non-TTC (pelagis kecil dan udang). Sejalan dengan itu, sebanyak 20 pelabuhan perikanan akan dikembangkan pula pada tahun depan
BANTUAN KKP
Industrialisasi perikanan tangkap merupakan program strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk meningkatkan daya saing produk perikanan Indonesia. Untuk itu, KKP terus berkomitmen mendorong nelayan dan pelaku usaha agar tidak hanya menjual ikan segar atau beku saja, namun ikan harus diolah menjadi beragam produk olahan seperti fillet, sashimi, kerupuk, mie,dendeng serta produk kesehatan dan kosmetika.
Sebagai wujud nyata dari komitmen KKP tersebut, dalam kunjungan ke Kabupaten Banggai, Menteri Kelautan dan Perikanan pada acara Tatap Muka dengan Nelayan dan Pelaku Industrialisasi Perikanan menyerahkan bantuan KKP denga nilai total Rp 3.35 miliar. Adapun bantuan tersebut diantaranya, program kapal ikan berukuran besar dan mampu menjelajah jauh senilai Rp. 1.5 miliar. Bantuan kepada Kelompok Usaha Bersama (KUB) senilai Rp. 1. Miliar. Selanjutnya, bantuan bagi para nelayan pembudidaya ikan agar produktivitasnya meningkat, wirausaha berkembang berupa program pengembangan usaha mina pedesaan (PUMP) senilai Rp 260 juta. Bantuan berupa sepeda motor roda tiga yang dilengkapi dengan pendingin senilai Rp. 487 juta serta bantuan penyelenggaraan penyuluhan sebesar Rp 110 juta. Bantuan tersebut disalurkan untuk memanfaatkan dan mengelola secara berkelanjutan terhadap potensi perikanan yang dimiliki Kabupaten Banggai yang bernilai ekonomis tinggi untuk membangun kesejahteraan masyarakat.
Data BPS Provinsi Sulteng 2011 menyebutkan bahwa Sulawesi Tengah memiliki lahan potensial tambak seluas 42.095,15 Ha, budidaya air tawar seluas 134.183,3 Ha. Selain itu terdapat potensi perairan laut seluas 193.923,75 km2 . yang banyak mengandung berbagai jenis ikan dan biota laut lainnya, potensi laut terbagi dalam tiga zona yaitu, Selat Makasar dan Laut Sulawesi, Teluk Tomini dan Teluk Tolo. Potensi sumberdaya ikan di perairan tersebut sekitar 330.000 ton per tahun. Sedangkan ikan yang bisa dikelola secara lestari sekitar 214.000 ton per tahun. Jika ditilik dari potensi ikan lestari tersebut terdapat 217.280 ton jumlah ikan yang dapat ditangkap per tahunnya. Sementara, produksi perikanan tangkap laut 2009 di Kab Banggai, mencapai 23.558,08 ton, produksi perikanan budidaya tambak mencapai 1.702,20 ton serta produksi perikanan budidaya laut mencapai 17.200 ton.
Untuk keterangan lebih lanjut silakan menghubungi Indra Sakti, SE, MM, Kepala Pusat Data Statistik dan Informasi, Kementerian Kelautan dan Perikanan (HP.0818159705)
Pewarta: Masnang
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2012