Tugas utamanya EPI, security of supply. Kita tidak ingin adanya shortage batu bara seperti di tahun 2021.
Jakarta (ANTARA) - PT PLN (Persero) melalui Subholding PLN Energi Primer Indonesia (EPI) memastikan pasokan energi primer baik itu batu bara, gas, BBM hingga biomassa terjamin untuk mengamankan pasokan listrik nasional.
Direktur Utama PLN EPI Iwan Agung Firstantara, di Jakarta, Rabu, menjelaskan PLN Energi Primer mempunyai peran tata kelola pasokan energi primer untuk seluruh pembangkit listrik milik PLN mulai dari pengadaan di hulu, pengolahan, distribusi hingga pengembangan.
"Melalui PLN EPI, pengadaan energi primer yang semula dilakukan oleh masing-masing pembangkit, kini terkonsolidasikan di PLN EPI. Sehingga jaminan pasokan lebih aman dan lebih efisien," ujarnya melalui keterangan tertulisnya.
Pengadaan energi primer yang terkonsolidasi ini, katanya pula, membuat ketahanan pasokan di pembangkit berhasil menjaga hari operasi pembangkit (HOP) terbaik sepanjang sejarah. HOP batu bara pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) saat ini stok batu bara berada di 22 hingga 26 HOP.
"Tugas utamanya EPI, security of supply. Kita tidak ingin adanya shortage batu bara seperti di tahun 2021. Semua kita pastikan aman," katanya lagi.
Ketahanan pasokan juga berada di pasokan BBM dan LNG. Menurut Iwan, PLN EPI melakukan berbagai strategi untuk mengamankan pasokan dua energi primer tersebut untuk pembangkit dan saat ini posisinya aman.
Dalam pengembangan bisnis perusahaan ke depan, Iwan mengatakan PLN EPI juga memegang peranan penting dalam menjaga pasokan biomassa. Hal ini juga sejalan dengan agenda transisi energi yang dilakukan PLN dengan mengurangi secara perlahan ketergantungan energi fosil dengan energi berbasis domestik.
Dalam hal ini penggunaan biomassa dalam PLTU menggunakan teknologi co-firing menjadi fokus EPI dalam memastikan pasokan biomassa untuk PLTU aman.
Pada 2025, PLN membutuhkan pasokan biomassa sebanyak 10,2 juta ton untuk 52 PLTU. Untuk itu, EPI menjamin pasokan dengan memastikan dari hulu hingga hilir pengelolaan biomassa ini.
"Kami bekerja sama dengan BUMN maupun industri hutan energi untuk menjamin pasokan biomassa ini. Bahkan kami juga melibatkan masyarakat untuk bisa turut berkontribusi dalam memasok biomassa," ujar Iwan.
Pada tahun ini, menurut dia, kebutuhan biomassa 34 PLTU sebanyak 1,08 juta ton di mana 100 persen produksi dari biomassa ini dipasok dari masyarakat melalui UMKM binaan PLN maupun kerja sama dengan pemda dan pemkot untuk mengolah limbah biomassa menjadi bahan baku co-firing.
Dia menambahkan, banyak pasokan biomassa yang didapatkan dari masyarakat, seperti limbah pertanian dan perkebunan, limbah hutan masyarakat dari sisa penebangan maupun panennya dikumpulkan menjadi bahan baku biomassa.
"Kita ciptakan ekonomi kerakyatan, jadi diharapkan masyarakat Indonesia menjadi makmur di sektor biomassa," ujarnya pula.
Dia berharap berbagai upaya yang dilakukan EPI ke depan mampu memberikan multiplier effect tak hanya bagi perusahaan dan juga holding, tetapi juga untuk masyarakat.
"Dengan terjaminnya pasokan energi primer, maka operasional pembangkit menjadi lebih aman dan mampu mengalirkan listrik yang andal untuk masyarakat," demikian Iwan Agung Firstantara.
Baca juga: PLN klaim penggunaan biomassa mampu menekan emisi karbon 391 ribu ton
Baca juga: PLN perkuat rantai pasok biomassa sebagai pengganti batu bara
Pewarta: Subagyo
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023