Jakarta (ANTARA) - Journal of Cleaner Production mempublikasikan metode baru dari Ilmuan China untuk memantau emisi karbon dioksida (CO2) dari pembangkit listrik yang lebih akurat dibanding metode yang sudah ada.
Metode inversi emisi karbon dioksida ini didasarkan pada Gaussian Plume Model (GPM) yang ditingkatkan dan data dari satelit observatorium karbon yang mengorbit, ungkap Shi Yusheng, seorang peneliti di Institut Penelitian Informasi Dirgantara (Aerospace Information Research Institute/AIR) di bawah Chinese Academy of Sciences yang sekaligus kepala tim studi tersebut.
Saat ini inventarisasi emisi yang ada tidak secara akurat mencerminkan emisi CO2 karena keterlambatan dalam data statistik dan keterbatasan akurasi untuk faktor emisi.
Metode terbaru dengan penginderaan jarak jauh ini didasarkan pada data terukur yang tidak terlalu terpengaruh oleh faktor-faktor manusia dan kesalahan data statistik. Teknologi tersebut juga memiliki resolusi waktu yang tinggi, memberikan standar terpadu untuk estimasi, kata Shi.
Hasil validasi metode baru itu menunjukkan tingkat kesepakatan yang tinggi dengan inventarisasi emisi yang ada.
Selain itu, metode ini juga membantu memantau dan memperkirakan sumber-sumber penting dari emisi karbon, yang merupakan prasyarat bagi industri listrik untuk melakukan upaya pengurangan karbon, menurut Shi.
Pewarta: Xinhua
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023