Solo (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI mengajak seluruh pihak menguatkan pendidikan vokasi untuk mencetak generasi muda yang berkualitas.

"Untuk mencetak SDM unggulan, ada dua patokan, pertama adalah kualitas lulusan yang dicerminkan melalui pekerjaan, baik itu di dunia usaha atau industri, berwirausaha, atau melanjutkan studi," kata Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek RI Kiki Yuliati pada peresmian Program Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan (SMK PK) di SMKN 8 Surakarta, Rabu.

Sedangkan tolok ukur kedua adalah kemitraan dengan dunia usaha atau dunia kerja.

"Tanpa kemitraan, mustahil pendidikan vokasi bisa berkualitas. Pendidikan vokasi diperlukan untuk mendukung pencapaian pendidikan dan pertumbuhan ekonomi di wilayahnya," katanya.

Baca juga: Nadiem: Perpres 68/2022 dorong transformasi pendidikan vokasi

Baca juga: Nadiem tekankan dua dimensi kunci pendidikan vokasi

Dengan penerapan pendidikan vokasi ini artinya dunia pendidikan harus bersedia mendengarkan masukan dan saran dari para pengusaha tentang penyiapan SDM dan memperhatikan rencana pemda dalam perkembangan ekonomi.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi program revitalisasi yang dilakukan oleh Konsorsium Pengusaha Peduli Sekolah Vokasi RI.

Ia berharap bantuan tersebut dapat dijadikan sebagai motivasi dalam pembelajaran anak-anak dan para guru sehingga suasana belajar mengajar lebih menyenangkan dan tujuan untuk meluluskan siswa SMK berdaya saing tinggi di dunia kerja dapat tercapai.

"Terima kasih kepada Konsorsium Pengusaha Peduli Sekolah Vokasi RI, Indofood, Sinar Mas, Yayasan Bakti Barito, iForte, Wings, Agung Sedayu, Triputra, Garudafood, Ciliandra, dan Astra yang telah merevitalisasi sekolah di Jawa Tengah dan telah membantu mengurangi beban APBD," katanya.

Sementara itu, Direktur Yayasan Bakti Barito Dian A Purbasari mengatakan sebanyak tujuh SMK di Jawa Tengah yang sudah direvitalisasi di tahun 2022.

"Jadi Barito Pasific Group melalui Yayasan Bakti Barito menjadi bagian dari anggota Konsorsium Pengusaha Peduli Sekolah Vokasi Republik Indonesia," katanya.

Ia mengatakan SMKN 8 Surakarta ini merupakan salah satu SMK yang proses renovasinya selesai pada tahun 2022.

"Bentuknya salah satunya renovasi auditorium, jadi sekarang mungkin hanya satu SMK yang punya auditorium dengan standar pementasan internasional. Selain itu, guru-guru kami ber bekal dengan kecakapan seni pertunjukan. Dalam hal ini kami kerja sama dengan timnya Nas Garin Nugroho," katanya.

Dari tahun 2021-2023 rencananya Konsorsium Pengusaha Peduli Sekolah Vokasi Republik Indonesia akan memberikan bantuan kepada 16 SMK yang ada di Jawa Tengah dengan total biaya sebesar Rp58 miliar. Tujuh SMK yang diresmikan hari ini merupakan Program SMK PK dengan Skema Pemadanan Dukungan tahun 2022.

Dukungan Konsorsium Pengusaha RI untuk program SMK PK dengan Skema Pemadanan masih akan berlanjut di tahun 2023.*

Baca juga: Nadiem kemukakan enam ruang lingkup revitalisasi pendidikan vokasi

Baca juga: Mendikbudristek: Pendidikan dan pelatihan vokasi makin terakselerasi

Pewarta: Aris Wasita
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023