kami sangat menantikan inisiatif-inisiatif untuk menguatkan program iniJakarta (ANTARA) - Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar meminta Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (Tekad) lebih maksimal agar dapat dirasakan oleh masyarakat.
"Yang pasti kita sepakat untuk kita tingkatkan lagi kinerja kita bersama-sama, agar 2023 ini jauh melebihi ekspektasi yang kita lakukan di 2022," ujar Mendes PDTT di Jakarta, Rabu.
Untuk Program Tekad 2024, ia mengatakan kementeriannya sudah merancang lebih matang dibandingkan 2023 sehingga pelaksanaannya nanti hanya melanjutkan apa yang telah dilaksanakan pada 2023.
"Sebagai bagian penting dari perbaikan kinerja di 2023 dan tentu juga untuk menyongsong 2024, maka sekarang harus kita mulai apa yang harus dilakukan," katanya saat menerima audiensi International Fund for Agriculture Development (IFAD) Indonesia.
Dalam kesempatan itu, ia menekankan, kementeriannya bertekad untuk meningkatkan kinerja secara bersama-sama dengan IFAD sehingga Program Tekad pada 2023 dan 2024 dapat melebihi ekspektasi dan dirasakan dampaknya oleh masyarakat.
Baca juga: Mendes: Program Tekad dukung capaian SDGs desa
Baca juga: Mendes: 20 persen Dana Desa harus digunakan untuk ketahanan pangan
Ia pun memberikan arahan ke Dirjen terkait untuk memetakan terlebih dulu permasalahan yang mudah diselesaikan dan paling bersentuhan langsung dengan masyarakat.
"Kita prioritaskan supaya dirasakan kehadiran program kita di sana, baru kemudian yang susah-susah kita benahi bersama," kata Gus Halim, demikian ia biasa disapa.
Disampaikan, Program Tekad dilakukan untuk mempercepat pembangunan di wilayah Indonesia Timur, khususnya sektor pangan.
Saat ini, ada lima provinsi yang menjadi sasaran Program Tekad , yaitu Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Baca juga: Gubernur Maluku menggalakkan tanam sukun untuk kemandirian pangan
Ia pun memberikan arahan ke Dirjen terkait untuk memetakan terlebih dulu permasalahan yang mudah diselesaikan dan paling bersentuhan langsung dengan masyarakat.
"Kita prioritaskan supaya dirasakan kehadiran program kita di sana, baru kemudian yang susah-susah kita benahi bersama," kata Gus Halim, demikian ia biasa disapa.
Disampaikan, Program Tekad dilakukan untuk mempercepat pembangunan di wilayah Indonesia Timur, khususnya sektor pangan.
Saat ini, ada lima provinsi yang menjadi sasaran Program Tekad , yaitu Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Baca juga: Gubernur Maluku menggalakkan tanam sukun untuk kemandirian pangan
Baca juga: Bapanas: Dana desa dimanfaatkan untuk ketahanan pangan baru 17 persen
Sementara itu, Country Director IFAD Hani Elsadani Salem mengaku siap dan bersepakat meningkatkan kinerja IFAD di tahun 2023 untuk menyukseskan Program Tekad.
"Saya sangat senang mendengar komitmen Pak Menteri, kami dan tim juga akan siap mendukung. Kami juga sangat senang mendengar pendekatan yang Pak Menteri lakukan, menyelesaikan dulu permasalahan yang berkaitan langsung dengan masyarakat harus diprioritaskan. Kita siap dan sepakat untuk meningkatkan kinerja di tahun 2023," tuturnya.
Ia mengatakan, kemitraan IFAD dengan Kemendes PDTT adalah sesuatu yang sangat diapresiasi terutama adalah Program Tekad.
"Tentu saja ada program lain sebelum ini, dan kami sangat menantikan inisiatif-inisiatif untuk menguatkan program ini," ujar Hani Elsadani.
Baca juga: Mendes PDTT: Dana Desa untuk ketahanan pangan capai Rp8,06 triliun
Sementara itu, Country Director IFAD Hani Elsadani Salem mengaku siap dan bersepakat meningkatkan kinerja IFAD di tahun 2023 untuk menyukseskan Program Tekad.
"Saya sangat senang mendengar komitmen Pak Menteri, kami dan tim juga akan siap mendukung. Kami juga sangat senang mendengar pendekatan yang Pak Menteri lakukan, menyelesaikan dulu permasalahan yang berkaitan langsung dengan masyarakat harus diprioritaskan. Kita siap dan sepakat untuk meningkatkan kinerja di tahun 2023," tuturnya.
Ia mengatakan, kemitraan IFAD dengan Kemendes PDTT adalah sesuatu yang sangat diapresiasi terutama adalah Program Tekad.
"Tentu saja ada program lain sebelum ini, dan kami sangat menantikan inisiatif-inisiatif untuk menguatkan program ini," ujar Hani Elsadani.
Baca juga: Mendes PDTT: Dana Desa untuk ketahanan pangan capai Rp8,06 triliun
Baca juga: Kemendes gandeng Badan Pangan Nasional perkuat ketahanan pangan desa
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023