saat ini masih berlangsung musim angin baratan
Cilacap (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan gelombang tinggi masih berpotensi terjadi di laut selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta dalam beberapa hari ke depan.

"Itu karena hingga saat ini masih berlangsung musim angin baratan," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Jateng, Rabu.

Ia mengatakan ketika laut selatan Jabar-DIY memasuki masa transisi dari musim angin baratan menuju angin timuran yang diprakirakan akan berlangsung pada pertengahan hingga akhir bulan Maret, tinggi gelombang relatif kondusif atau pada kategori rendah hingga sedang, dan akan kembali meningkat saat memasuki musim angin timuran.

Lebih lanjut, dia memprakirakan tinggi gelombang 2,5-4 meter yang masuk kategori tinggi berpotensi terjadi di wilayah perairan selatan Jabar-DIY maupun Samudra Hindia selatan Jabar-DIY pada hari Rabu (1/3) hingga Kamis (2/3).

Baca juga: Cuaca kebanyakan kota besar berawan atau hujan ringan
Baca juga: Daratan Jakarta dan Kepulauan Seribu hujan ringan Rabu siang-dini hari

Menurut dia, gelombang tinggi tersebut dipengaruhi oleh pola angin di laut selatan Jabar-DIY yang dominan bergerak dari arah barat hingga barat laut dengan kecepatan 5-30 knot.

"Prakiraan tinggi gelombang tersebut memang lebih rendah dari kondisi satu hari sebelumnya yang berpotensi mencapai 4-6 meter atau masuk kategori sangat tinggi," jelasnya.

Kendati demikian, dia mengatakan tinggi gelombang 2,5-4 meter tetap memiliki risiko terhadap pelayaran, sehingga pihaknya kembali mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berlaku pada tanggal 1-2 Maret 2023 dan akan segera diperbarui jika ada perkembangan lebih lanjut.

Baca juga: BMKG catat potensi hujan guyur sejumlah wilayah Indonesia
Baca juga: ASDP: Waspadai cuaca ekstrem di lintas Merak-Bakauheni

Terkait dengan peringatan dini gelombang tinggi tersebut, Teguh mengimbau seluruh pengguna jasa pelayaran untuk memerhatikan risiko tinggi gelombang terhadap keselamatan pelayaran karena berdasarkan analisis, kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter berisiko terhadap perahu nelayan.

Kemudian kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter berisiko terhadap tongkang, kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter berisiko kapal feri, serta kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter berisiko terhadap kapal ukuran besar seperti kapal kargo dan kapal pesiar.

Selain itu, wisatawan yang berkunjung ke pantai selatan Jabar-DIY diimbau untuk tidak berenang atau bermain air terutama di wilayah pantai yang terhubung langsung dengan laut lepas karena tinggi gelombang 2,5-4 meter dapat terjadi sewaktu-waktu.

Baca juga: BMKG: Sejumlah wilayah berpotensi alami hujan lebat dua hari ke depan

Baca juga: BMKG: Waspadai gelombang sedang-tinggi di NTT pada 1-3 Maret

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023