Kota Gaza (ANTARA News) - Kepala keamanan Palestina menjadi sasaran terakhir dari kekerasan yang meningkat antara kelompok-kelompok yang bersaing, Minggu, ketika sebuah bom berkekuatan besar ditemukan di luar rumahnya di Kota Gaza.Bom seberat 70 kilogram itu ditemukan di jalan di luar rumah Rashid Abu Shbak di daerah selatan kota tersebut sebelum ia pergi berkendaraan ke kantornya.Abu Shbak adalah salah seorang tokoh paling kuat dalam gerakan Fatah kubu Presiden Pemerintah Palestina Mahmoud Abbas, dan baru bulan lalu diangkat menjadi direktur keamanan dalam negeri - pengangkatan yang ditentang oleh pemerintah yang dipimpin kelompok Hamas.Insiden yang tampaknya usaha pembunuhan terhadap Abu Shbak itu terjadi hanya sehari setelah Tareq Abu Rajab, kepala badan intelijen, terluka parah dan pengawalnya tewas dalam ledakan di kantor pusat badan intelijen di Gaza. Sumber-sumber yang dekat dengan Abu Shbak mengatakan, bom yang dikendalikan dari jarak jauh itu ditemukan selama pemeriksaan rutin di sisi jalan yang mengarah dari rumahnya menuju kantornya, yang berjarak kurang dari satu kilometer.Belum ada klaim tanggung jawab segera oleh kelompok militan di wilayah itu, yang menjadi semakin anarkis sejak penarikan pasukan Israel hampir setahun lalu. Meski Hamas mengalahkan Fatah dalam pemilihan umum parlemen pada Januari 2006 dan kemudian membentuk pemerintah pertamanya, tanggung jawab atas pasukan keamanan tetap berada di tangan Abbas selaku presiden.Hamas menjadi semakin marah atas tindakan pasukan keamanan yang beranggotakan orang-orang Fatah, dan tidak membuat kemajuan dalam menangani kekacauan keamanan di Gaza.Ketika Abbas sedang melawat ke Eropa pekan lalu, Hamas memanfaatkan peluang itu dengan memasukkan ribuan anggotanya dalam pasukan paramiliter sukarela, sebuah langkah yang kemudian diveto oleh presiden Palestina tersebut. Fatah menanggapinya dengan meningkatkan pasukan keamanannya sendiri, yang mau tak mau memperparah keadaan yang sudah tegang antara kedua pihak. Ratusan pendukung Fatah melakukan demonstrasi di Gaza, Minggu, untuk menentang pasukan Hamas yang berada di bawah Menteri Dalam Negeri Said Siam yang berhaluan keras. Abbas diperkirakan berada di Gaza, Senin, untuk berusaha meredakan krisis itu setelah pertemuannya dengan menteri-menteri Israel pada sebuah konferensi di Mesir. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006