Baca juga: Tips memilih popok bayi yang tepat agar tak iritasi
“Pemilihan diapers itu sebenarnya mempengaruhi (risiko munculnya ruam). Kadang ada yang milih sekali pakai dan ada yang kain. Mana yang paling bagus sebenarnya? Nah, penelitian membuktikan keduanya nggak masalah, asal diganti rutin,” kata Ignatia saat diskusi daring, Selasa malam.
“Jadi mau jenisnya apapun, itu harus rutin diganti. Tapi memang, diapers yang memiliki daya serap lebih tinggi, itu memang menurunkan risiko ruam. Jadi pemilihan diapers tergantung dari daya serapnya. Dan daya serap yang lebih tinggi biasanya dimiliki oleh diapers yang sekali pakai,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Ignatia juga menyampaikan bahwa mengganti diapers secara rutin tidaklah cukup untuk melindungi kulit bayi dari ruam. Para orang tua juga perlu memperhatikan kebersihan saat hendak membersihkan area genital bayi.
Saat membersihkan area genital bayi, Ignatia menyarankan agar tak hanya menggunakan air dan kapas saja. Orang tua juga perlu membersihkan dengan tisu pembersih. Sebab, tisu pembersih biasanya memiliki kandungan sunfaktan atau senyawa yang digunakan dalam produk pembersih misalnya seperti yang terkandung pada sabun.
“Kalau saat dibersihkan, mau dengan air hangat atau air dingin maupun cleansing wipes yang penting dibersihkan. Mana yang bayinya nyaman. Jadi nggak ada lagi sisa-sisa pup dan pipisnya. Karena itu yang bisa mengiritasi si kulit bayinya,” jelasnya.
“Tapi beberapa faktor membuktikan bahwa yang penting adalah ada sunfaktan itu tadi. Karena bekas-bekas poop bayi juga bisa nempel di kulit. Dan itu baru bisa hilang kalau ada paparan sabun yang biasanya di dapat dari cleansing wipes. Kalau hanya dengan air dan kapas, itu juga bisa berisiko munculnya ruam,” tutup Ignatia.
Baca juga: Balita Kenzi kenakan baju anak usia 10 tahun
Baca juga: Kemenkes minta orang tua waspadai popok kering pada anak
Baca juga: Ahli kesehatan: Cek rutin popok balita untuk waspada gagal ginjal
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2023