Solidnya minat investor tercermin dari penawaran masuk atau incoming bids sebesar Rp45,97 triliun.
Jakarta (ANTARA) - Direktur Surat Utang Negara (SUN) Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menilai minat investor pada lelang surat utang negara (SUN) hari ini masih solid, didorong optimisme investor atas penguatan ekonomi Indonesia.
"Solidnya minat investor tercermin dari penawaran masuk atau incoming bids sebesar Rp45,97 triliun atau dua kali dari target indikatif yang telah diumumkan sebelumnya," kata Deni, di Jakarta, Selasa.
Maka dari itu, pemerintah memutuskan untuk memenangkan permintaan sebesar Rp20 triliun dari penawaran masuk tersebut, dengan mempertimbangkan imbal hasil (yield) surat berharga negara (SBN) yang wajar di pasar sekunder, rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2023, kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) per akhir Januari 2023 yang positif, serta kondisi kas negara terkini.
Selain optimisme terhadap penguatan perekonomian Indonesia, Deni menuturkan minat investor yang solid turut didukung kinerja positif APBN, termasuk pertumbuhan penerimaan pajak yang solid, serta meningkatnya likuiditas perekonomian nasional untuk periode sampai dengan akhir Januari 2023.
Dalam lelang SUN hari ini, modal masuk investor asing terus berlanjut, yang ditandai dengan penawaran masuk sebesar Rp6,79 triliun atau naik dari Rp6,55 triliun pada lelang sebelumnya, dimana mayoritas pada seri SUN tenor 5 dan 10 tahun, yaitu Rp5,1 triliun atau 75,11 persen dari total penawaran masuk investor asing dan dimenangkan sebesar Rp2,9 triliun atau 14,5 persen dari total penawaran yang dimenangkan (awarded bids)
Permintaan investor masih dominan pada seri SUN tenor 5 dan 10 tahun dengan jumlah penawaran masuk dan penawaran yang dimenangkan sebesar 55,87 persen dari total penawaran masuk dan 62 persen dari total penawaran yang dimenangkan.
Penawaran masuk dan penawaran yang dimenangkan terbesar ada pada tenor 10 tahun, yaitu Rp15,21 triliun (33,1 persen dari total penawaran masuk) dan Rp8,25 triliun (41 persen dari total penawaran yang dimenangkan).
Ia melanjutkan, imbal hasil rata-rata tertimbang (Weighted Average Yield/WAY) pada lelang SUN hari ini bergerak naik sebesar 5-18 basis poin (bps) apabila dibandingkan dengan level WAY lelang sebelumnya. Kenaikan terbesar pada seri SUN tenor lima tahun yaitu sebesar 18 bps.
"Kenaikan tersebut dipengaruhi priced-in dari investor atas rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang mendukung potensi kenaikan bunga Bank Sentral AS pada pertemuan berikutnya," katanya pula.
Sesuai dengan kalender penerbitan SBN tahun 2023, dia mengungkapkan lelang penerbitan SUN selanjutnya akan dilaksanakan pada tanggal 14 Maret 2023.
Baca juga: Kemenkeu: Minat investor cukup positif di tengah penantian rapat Fed
Baca juga: Pemerintah raup dana Rp20 triliun dari lelang 7 seri SUN
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023