Angka IKI yang konsisten meningkat dalam empat bulan terakhir menandakan bahwa prospek industri pengolahan dalam negeri untuk tumbuh lebih baik pada 2023 terus terjaga meski perlambatan pertumbuhan perekonomian global diprediksi masih akan berlanjut
Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif menyampaikan bahwa Indeks Kepercayaan Industri (IKI) mencapai 52,32 pada Februari 2023 atau meningkat 0,78 poin dibandingkan Januari 2023.

Angka tersebut menunjukkan bahwa sektor industri nasional masih berada di level ekspansi, yang disumbang oleh 16 subsektor industri dengan proporsi kontribusi terhadap PDB industri pengolahan non migas sebesar 87,7 persen.

"Angka IKI yang konsisten meningkat dalam empat bulan terakhir menandakan bahwa prospek industri pengolahan dalam negeri untuk tumbuh lebih baik pada 2023 terus terjaga meski perlambatan pertumbuhan perekonomian global diprediksi masih akan berlanjut pada 2023," kata Febri dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.

Febri menjelaskan, dari 16 subsektor tersebut, empat subsektor di antaranya mengalami perubahan fase dari kontraksi ke ekspansi yaitu sektor Pencetakan dan Reproduksi Rekaman (KBLI 18), Karet, Barang dari Karet dan Plastik (KBLI 22), Barang Galian Bukan Logam (KBLI 23), dan Komputer, Barang Elektronik dan Optik (KBLI 26).

Febri menjelaskan, secara umum, mayoritas perusahaan industri menjawab kondisi kegiatan usahanya stabil pada Februari 2023 dibanding dengan Januari 2023 sebesar 47,1 persen, dan yang menjawab meningkat 29,0 persen.

“Sedangkan yang menjawab menurun sebesar 23,9 persen, mengalami penurunan sebesar 2 persen dibanding bulan Januari 2023,” kata Febri.

Peningkatan nilai IKI pada Februari 2023 terjadi pada seluruh variabel pembentuk IKI dan utamanya masih didominasi oleh pesanan domestik.

Variabel Pesanan Baru meningkat dari 51,14 menjadi 52,81, variabel Produksi yang meningkat dari 50,35 menjadi 51,37, dan variabel Persediaan Produk menurun dari 54,34 pada Januari 2023 menjadi 52,51 pada Februari 2023.

Meski demikian, terdapat tujuh subsektor industri yang masih berada di level kontraksi pada Februari 2023. Ketujuh subsektor industri tersebut memiliki proporsi share terhadap PDB Industri pengolahan non migas sebesar 12,3 persen.

Febri menyampaikan, secara umum, pada Februari 2023 pelaku usaha memandang kondisi usaha selama 6 bulan ke depan lebih optimis dibandingkan dengan pandangan kondisi usaha bulan lalu.

Mayoritas sebesar 64,3 persen pelaku usaha menyatakan optimis terhadap kondisi usaha industri selama enam bulan ke depan. Angka ini meningkat dari bulan sebelumnya yang sebesar 62,3 persen.

“Mayoritas responden yang menjawab optimis menyampaikan keyakinannya akan kondisi pasar akan membaik dan kepercayaannya karena kebijakan pemerintah pusat yg lebih baik,” kata Febri.

Selanjutnya, seiring meningkatnya optimisme pelaku usaha, persentase pesimisme pelaku usaha mengalami penurunan dari 13,6 persen pada Januari 2023 menjadi 10,8 persen pada Februari 2023.

“Terakhir, sebanyak 24,9 persen pelaku usaha menyatakan kondisi usahanya stabil selama 6 bulan mendatang. Angka ini sedikit meningkat jika dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 24,1 persen,” kata Febri.


Baca juga: Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri Januari 2023 naik 0,64 persen

Baca juga: Kemenperin lansir IKI Desember 2022 sebesar 50,90, industri ekspansif

Baca juga: Kemenperin: Industri kimia alami perbaikan mata rantai pasok

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023