Roma (ANTARA News) - Petenis putri yang pernah menduduki peringkat satu dunia, Martina Hingis, menang dari petenis Rusia, Dinara Safina, 6-2 7-5, untuk menjuarai Italia Terbuka, Minggu, yang merupakan gelar pertamanya pasca-pengasingan diri dari pertandingan profesional selama tiga tahun. Petenis Swiss, yang kembali lagi bermain pada Desember 2005, terakhir kali merebut gelar juara turnamen di Tokyo pada Februari 2002. "Saya tidak pernah mengira akan berada di sini lagi," kata Hingis, setelah merebut gelar kedua turnamen yang digelar di ibukota Italia itu. Ia menimpali, "Namun mereka mengatakan untuk tidak menyerah dan terus berjuang, dan inilai saya. Sangat bagus bisa kemhali ke puncak permainan." Safina sebelumnya sudah mengalahkan sejumlah petenis yang berperingkat lebih tinggi dalam langkah menuju final turnamen ini, termasuk petenis nomor dua dunia Kim Clijsters, namun dalam pertandingan ini penampilan terbaiknya hilang, saat dia melepaskan tembakan yang terlalu panjang dan lebar. Kemenangan Hingis diharapkan akan menaikkan dia kembali ke posisi 15 besar dunia dan memantapkan posisinya sebagai penantang untuk Perancis Terbuka, yang akan dimulai hari Minggu depan. Ditanya apakah dia merasa siap untuk menjuarai turnamen di Roland Garros -- satu-satunya turnamen grand slam yang belum dia juarai -- petenis Swiss itu menjawab," Saya dulu memiliki peluang." "Tahun ini ada banyak pemain bagus yang dapat tampil bagus di turnamen itu." "Saya selalu mengatakan bahwa saya pemain yang bagus namun masih seorang yang tidak diunggulkan. Namun jelas kemenangan di Roma akan memberi dorongan besar pada keyakinan diri saya." (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006