Adipura juga menjadi prestise dan lambang kesuksesanBanda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Kota Banda Aceh kembali meraih piala Adipura 2022 atau yang kesepuluh kali dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sebagai daerah yang mampu mengelola lingkungan hidup, kebersihan, dan pengelolaan sampah.
"Bukan hanya prestasi saja, Adipura juga menjadi prestise dan lambang kesuksesan dambaan setiap kota di Indonesia," kata Pj Wali Kota Banda Aceh Bakri Siddiq dalam keterangannya, di Banda Aceh, Selasa.
Piala Adipura 2022 Kategori Kota Sedang tersebut diserahkan langsung oleh Menteri LHK Siti Nurbaya kepada Pj Wali Kota Banda Aceh Bakri Siddiq di Jakarta, Selasa.
Untuk diketahui, prestasi tersebut kembali didapatkan setelah sempat absen empat tahun yakni terakhir kali didapatkan pada 2017 silam, dan kini kembali berhasil diraih.
Tahun lalu, KLHK melakukan penilaian terhadap kabupaten/kota di bidang kebersihan serta pengelolaan lingkungan perkotaan, dengan lima kategori yaitu kota kecil, sedang, besar, metropolitan, dan Adipura Kencana.
Baca juga: Kementerian LHK beri penghargaan Adipura untuk 150 kabupaten/kota
Baca juga: Menteri LHK berharap Adipura ciptakan kota-kota teduh di Indonesia
Jika sebelumnya penilaian Adipura hanya fokus pada kebersihan dan penataan ruang di area perkotaan, kali ini lebih fokus pada pengelolaan penanganan dan pengurangan sampah sebagaimana telah tertuang dalam kebijakan strategi daerah (jakstrada).
Bakri mengatakan, Piala Adipura tersebut merupakan wujud konsistensi dan komitmen seluruh elemen di Banda Aceh mulai dari warga, pemangku kepentingan, hingga pasukan oranye (petugas pembersih) DLHK3 dalam menjaga kebersihan serta keindahan kota secara berkelanjutan.
Bakri menegaskan, Piala Adipura ini didedikasikan untuk seluruh masyarakat Banda Aceh yang telah berpartisipasi dalam mewujudkan kota bersih, indah, dan nyaman.
"Alhamdulillah, melalui sosialisasi yang masif, kita berhasil membentuk sebuah sistem dari hulu ke hilir, di mana peran serta masyarakat di gampong sebagai ujung tombak dalam menjaga kebersihan, terutama pengelolaan sampah adalah modal utama dalam meraih penghargaan bergengsi ini," demikian Bakri Siddiq.
Baca juga: Seluruh kota dan kabupaten di DKI raih Adipura
Jika sebelumnya penilaian Adipura hanya fokus pada kebersihan dan penataan ruang di area perkotaan, kali ini lebih fokus pada pengelolaan penanganan dan pengurangan sampah sebagaimana telah tertuang dalam kebijakan strategi daerah (jakstrada).
Bakri mengatakan, Piala Adipura tersebut merupakan wujud konsistensi dan komitmen seluruh elemen di Banda Aceh mulai dari warga, pemangku kepentingan, hingga pasukan oranye (petugas pembersih) DLHK3 dalam menjaga kebersihan serta keindahan kota secara berkelanjutan.
Bakri menegaskan, Piala Adipura ini didedikasikan untuk seluruh masyarakat Banda Aceh yang telah berpartisipasi dalam mewujudkan kota bersih, indah, dan nyaman.
"Alhamdulillah, melalui sosialisasi yang masif, kita berhasil membentuk sebuah sistem dari hulu ke hilir, di mana peran serta masyarakat di gampong sebagai ujung tombak dalam menjaga kebersihan, terutama pengelolaan sampah adalah modal utama dalam meraih penghargaan bergengsi ini," demikian Bakri Siddiq.
Baca juga: Seluruh kota dan kabupaten di DKI raih Adipura
Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023