Perputaran uangnya Rp3,5 miliar hingga Rp5 miliar.

Medan (ANTARA) - Ajang kejuaraan dunia F1 Powerboat atau F1H2O yang digelar di Balige, Kawasan Danau Toba pada 24-26 Februari 2023 lalu, dinilai berhasil mengangkat perekonomian Sumatera Utara (Sumut).

Pengamat ekonomi Sumut Gunawan Benjamin, di Medan, Senin, menjelaskan dampak kejuaraan dunia F1 Powerboat atau F1H2O sangat dirasakan Sumut, pasalnya event internasional yang perdana dilaksanakan di Sumut ini mampu mengangkat perekonomian di sejumlah daerah provinsi tersebut.

Ia mengatakan, menurut perhitungan dirinya, perputaran uang selama event internasional itu berlangsung mencapai sekitar Rp3,5 miliar hingga Rp5 miliar.

"Jika melihat antusias masyarakat yang diperkirakan 25 ribu wisatawan yang hadir dan sekitar 1.000 UMKM yang terlibat, maka perputaran uangnya Rp3,5 miliar hingga Rp5 miliar," katanya pula.

Gunawan juga menjelaskan pertumbuhan perekonomian Kabupaten Toba mencapai 7,3 persen di kuartal pertama tahun 2023.

Menurutnya, jika kawasan wisata Danau Toba dikembangkan untuk ajang perlombaan, maka pertumbuhan ekonomi Kabupaten Toba mencapai Rp40 miliar atau 11 persen hingga 12 persen di kuartal pertama. Hal itu timpang jika dibandingkan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Toba tahun 2021 hanya di level 2,92 persen.

Sumut menjadi tuan rumah pertama di Indonesia dalam ajang kejuaraan dunia F1 Powerboat atau F1H2O.
Baca juga: Sandiaga dorong UMKM di Toba tingkatkan kualitas produk
Baca juga: Pebalap F1 Powerboat tinggal lebih lama di Indonesia

Pewarta: Anggi Luthfi Panggabean
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023