Masih ada beberapa catatan, seperti standar ventilasi udara dan pencahayaan ruangan belum baik, suhu ruangan juga masih panas, semoga ini bisa menjadi masukan untuk perbaikanJakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengemukakan penerapan layanan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) di RSUP Dr. M. Djamil, Kota Padang, Sumatera Barat, masih memerlukan peningkatan kualitas sarana dan prasarana.
"Masih ada beberapa catatan, seperti standar ventilasi udara dan pencahayaan ruangan belum baik, suhu ruangan juga masih panas, semoga ini bisa menjadi masukan untuk perbaikan," kata Dante Saksono Harbuwono melalui taklimat media yang diterima di Jakarta, Selasa.
Dalam agenda kunjungannya ke RSUP RSUP Dr. M. Djamil, Senin (27/2), ia meninjau ruang rawat inap yang disediakan. Sarana dan prasarana yang tersedia dinilai belum sesuai dengan 12 kriteria layanan KRIS yang telah ditetapkan.
Kriteria yang dimaksud, ventilasi udara, pencahayaan ruangan, ruangan yang terbagi, komponen bangunan kelengkapan tempat tidur, tenaga kesehatan, suhu ruangan, kepadatan ruang rawat inap, tirai/partisi, kamar mandi dalam ruang rawat inap dan sesuai dengan standar aksesibilitas, serta outlet oksigen.
Selain itu, ia juga meninjau bangsa rumah sakit hingga pengerjaan proyek pembangunan KRIS pada lahan seluas 1,5 hektare di belakang bangunan utama rumah sakit.
“Saya juga meninju tempat yang akan dilakukan ekspansi untuk pelayanan KRIS menjadi lebih banyak. Karena dari 200-an lebih tempat tidur, dengan adanya KRIS menjadi berkurang 200, untuk menambah seperti semula mereka memiliki lahan yang akan dibangun untuk pelayanan KRIS,” kata Dante Saksono Harbuwono .
Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil, Yusirwan Yusuf, mengemukakan pembangunan gedung dan fasilitas tersebut adalah bentuk dukungan RSUP terhadap percepatan implementasi layanan KRIS yang merupakan amanat Undang (UU) Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN).
Dalam kebijakan ini, pemerintah akan menghapuskan layanan kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan untuk disatukan atau disamaratakan. Penghapusan kelas akan dimulai pada 2023 dan ditargetkan rampung sepenuhnya pada 2025.
“Sebagai rumah sakit rujukan di Sumatera, RSUP Dr. M. Djamil berkomitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik kepada seluruh masyarakat. Karenanya pada Oktober 2022 lalu, kami mulai membangun gedung ini,” katanya.
Ia berharap, pembangunan perluasan gedung dan fasilitas dapat memenuhi kebutuhan layanan kesehatan yang memadai bagi seluruh masyarakat di wilayah Sumatera, khususnya Sumatera bagian tengah.
"Harapan kami dapat menekan jumlah masyarakat yang akan berobat ke luar negeri," demikian Yusirwan Yusuf,.
Baca juga: Wamenkes: Mekanisme KRIS untuk mencegah infeksi di lingkungan rumah sakit
Baca juga: RSUP M Djamil memperkenalkan aplikasi digital di momen HUT ke-69
Baca juga: Wamenkes serahkan bantuan CSR ke Sumatera
Baca juga: RSUP M Djamil memperkenalkan aplikasi digital di momen HUT ke-69
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023