Kami memang merencanakan pembangunan IKN satu-dua tahun ini intensif. Jadi memang tidak mungkin APBN bisa melaksanakan itu saja, tetapi juga dibutuhkan project PPP.

Tokyo (ANTARA) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menawarkan kerja sama dengan skema public private partnership (PPP) kepada Jepang, untuk mendukung pembangunan infrastruktur di Ibu Kota Negara (IKN).

"Kami memang merencanakan pembangunan IKN satu-dua tahun ini intensif. Jadi memang tidak mungkin APBN bisa melaksanakan itu saja, tetapi juga dibutuhkan project PPP," kata Menhub di Tokyo, Selasa.

Baca juga: Menhub bertolak ke Jepang tingkatkan kerja sama sektor transportasi

Mekanisme PPP yakni kolaborasi pemerintah dengan swasta dalam menyediakan infrastruktur bagi kepentingan umum, sudah pernah dilakukan Jepang.

Salah satunya proyek "Power Plant" di Jawa Tengah yang merupakan kerja sama antara Japan Bank for International Cooperation dengan Indonesia.

Skema tersebut diharapkan dapat kembali diberlakukan di sejumlah proyek besar di bidang transportasi, yang sudah dirancang untuk dibangun di IKN.

Salah satunya rel kereta api sepanjang 162 kilometer serta bandara dengan panjang landasan pacu hingga 3.000 meter.

Bandara yang nanti berjarak 40 kilometer dari pusat kota IKN itu diharapkan dapat digunakan untuk pesawat terbesar.

Baca juga: Rachmat Gobel sebut pemerintah dan parlemen satu suara soal IKN

Sejauh ini, tawaran kerja sama dengan Jepang oleh Menhub baru berupa mempresentasikan proyek-proyek transportasi di IKN.

Menhub berharap ada sesi pertemuan yang lebih detail dengan para pengusaha Jepang.

Gagasan Menhub Budi Karya untuk menggandeng Jepang mendapatkan dukungan dari Wakil Ketua DPR RI Bidang Koordinator Industri dan Pembangunan (Korinbang) Rachmat Gobel.

"Karena saya tahu Jepang memiliki konsep yang bagus terhadap pembangunan, termasuk konsep "smart city". Konsep pembangunan berwawasan lingkungan yang memperhatikan kualitas air dan kualitas udara juga," kata Rachmat Gobel.


Pewarta: Agita Tarigan
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023