IHSG cenderung lesu di mana berlawanan arah dengan mayoritas indeks global yang menguat di tengah rilis indeks manufaktur yang tertekan semakin dalam
Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup melemah dipimpin oleh sektor infrastruktur.
IHSG ditutup melemah 11,54 poin atau 0,17 persen ke posisi 7.843,2. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 5,11 poin atau 0,54 persen ke posisi 942,9.
"IHSG cenderung lesu di mana berlawanan arah dengan mayoritas indeks global yang menguat di tengah rilis indeks manufaktur yang tertekan semakin dalam, " tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas di Jakarta, Selasa.
Dari mancanegara, Jepang membawa katalis positif yang mana penjualan ritel bulanan terakselerasi sebesar 1,9 persen year on year (yoy) dari sebelumnya terkontraksi cukup dalam hingga minus 4 persen.
Hal tersebut membawa angka tahunannya terakselerasi sebesar 6,3 persen dari sebelumnya sebesar 3,8 persen.
Adapun, kedua capaian tersebut secara bulanan maupun tahunan mampu berada di atas ekspektasi pasar yang masing-masing sebesar 1,5 persen dan 4 persen.
Dengan penjualan ritel yang meningkat dan tingkat inflasi Jepang yang sudah berada di level 4 persen, bisa dipertimbangkan kebijakan moneter yang agresif dalam waktu dekat.
Dari dalam negeri, pasar bersiap menantikan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) terkait inflasi Februari 2023 pada Rabu (1/3), yang bersamaan dengan laporan Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur Indonesia periode Februari 2023.
Dibuka menguat, IHSG cenderung bergerak ke teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih nyaman bergerak di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, enam sektor meningkat di mana sektor industri paling tinggi yaitu 3,46 persen, diikuti sektor transportasi dan sektor energi naik masing-masing 2,83 persen dan 1,46 persen.
Sedangkan, lima sektor terkoreksi dimana infrastruktur turun paling dalam yaitu 0,96 persen, diikuti sektor barang konsumen primer dan sektor keuangan yang masing-masing turun 0,62 persen dan 0,42 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu FUTR, BABP, SINI, UNTR dan MYTX. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni WIRG, TAYS, TRIS, PADA, dan BSBK.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.236.850 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 19,75 miliar lembar saham senilai Rp14,63 triliun. Sebanyak 230 saham naik, 284 saham menurun, dan 222 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 21,60 poin atau 0,08 persen ke 27.445,6, indeks Hang Seng melemah 157,57 poin atau 0,79 persen ke 19.785,9, 27.424,0, indeks Shanghai menguat 21,58 poin atau 0,66 persen ke 3.279,6, dan indeks Strait Times menguat 1,63 poin atau 0,05 persen ke 3.264,8.
Baca juga: Saham Asia jatuh karena prospek suku bunga AS tinggi lebih lama
Baca juga: IHSG berpotensi menguat ditopang kenaikan harga komoditas
Baca juga: Wall St ditutup sedikit menguat setelah aksi jual minggu sebelumnya
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023