Namun, pada paruh kedua hari ini, dukungan dari eksportir akan mulai melemah.

Moskow (ANTARA) - Rubel Rusia melemah pada awal perdagangan Selasa, menyerahkan beberapa keuntungan tajam yang dibuat di sesi sebelumnya ketika para eksportir mengonversi mata uang asing untuk melakukan pembayaran pajak.

Pada pukul 07.28 GMT, rubel melemah 0,5 persen terhadap dolar menjadi diperdagangkan di 74,94 dan telah kehilangan 0,1 persen untuk diperdagangkan di 79,40 versus euro. Rubel juga telah turun 0,3 persen terhadap yuan menjadi diperdagangkan di 10,74.

Pajak akhir bulan jatuh tempo pada 28 Februari, ketika eksportir biasanya mengonversi pendapatan mata uang asing mereka, meningkatkan permintaan untuk rubel.

Baca juga: Rubel Rusia meluncur ke terendah 10-bulan dalam perdagangan ringan

Rubel akan mencoba untuk menguat selama sesi, didukung meningkatnya permintaan likuiditas rubel menjelang pembayaran pajak, kata Bogdan Zvarich, kepala analis di Banki.ru.

"Namun, pada paruh kedua hari ini, dukungan dari eksportir akan mulai melemah."

Rubel juga dapat memperoleh dukungan dari bank-bank yang baru dikenai sanksi yang mencoba melepaskan mata uang asing sebelum mereka kehilangan akses ke sana.

Bank-bank Rusia yang menjadi sasaran babak terakhir sanksi Barat minggu lalu telah berusaha mengecilkan dampaknya, menjanjikan solusi cepat untuk setiap masalah dengan transaksi mata uang asing nasabahnya.

Baca juga: Dolar menguat di sesi Asia, "rebound" dari penurunan beruntun 4-bulan

Minyak mentah Brent, patokan global untuk ekspor utama Rusia, naik 0,5 persen menjadi diperdagangkan di 82,8 dolar AS per barel.

Indeks saham Rusia menyentuh tertinggi dua minggu di awal perdagangan. Indeks RTS berdenominasi dolar tidak berubah diperdagangkan pada 945,3 poin. Indeks MOEX Rusia berbasis rubel naik 0,4 persen menjadi diperdagangkan di 2.249,10 poin.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023