KJRI Chicago gelar kompetisi mewarnai dan merancang motif batik

Jakarta (ANTARA) - Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Chicago bekerja sama dengan Sekolah Dasar James Ward (James Ward Elementary School) di Chicago, Amerika Serikat (AS), menyelenggarakan kompetisi mewarnai dan merancang motif batik pada Kamis (23/2).

"Kami sungguh bangga melihat talenta dan semangat anak-anak dalam mendesain dan mewarnai batik," ujar Konjen RI Meri Binsar Simorangkir saat menyerahkan piala kepada pemenang kompetisi, sebagaimana dikutip dari keterangan pers yang diperoleh ANTARA di Jakarta, Selasa.

Kompetisi tersebut diikuti oleh lebih dari 200 murid dari 16 kelas yang berasal dari berbagai tingkat, mulai dari PAUD, TK, serta kelas 1 hingga 8.

Salah satu staf pengajar James Ward Elementary School, Haley, menceritakan antusiasme para peserta kompetisi.

"Beberapa guru mengatakan kepada saya bahwa para peserta lomba menghabiskan waktu berjam-jam untuk mendesain dan mewarnai batik," kata Haley.

Beberapa siswa juga menyampaikan kegembiraan mereka terpilih sebagai juara.

Sementara itu, Kepala Sekolah James Ward Elementary School Karen D. Anderson juga menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan kompetisi tersebut.

"Kami berterima kasih kepada Konsulat Indonesia di Chicago atas kesempatan ini," kata Karen.

Menurut Karen, banyak siswa James Ward tidak hanya tertarik untuk mengetahui cara membatik, mereka juga tertarik untuk mendesain dan mewarnai batik, selain tertarik pada ragam kesenian dan kebudayaan lain dari Indonesia.

"Para siswa di James Ward Elementary School sudah diajarkan mengenai pentingnya keberagaman sejak dini," katanya.

Kompetisi mewarnai dan merancang motif batik tersebut merupakan kelanjutan dari kunjungan KJRI Chicago ke James Ward Elementary School pada akhir Desember 2022.

Pada kunjungan tersebut, KJRI Chicago memaparkan dan memperkenalkan Indonesia kepada para murid, sekaligus mengadakan demonstrasi melukis dan mencanting batik bekerja sama dengan diaspora Indonesia pegiat batik di daerah setempat.

Lomba tersebut sekaligus untuk mengisi waktu luang para murid yang saat itu akan menghadapi liburan musim dingin di akhir tahun.