Gelombang dengan ketinggian 1,25-2,5 meter atau sedang dan 2,5-4 meter atau tinggi berpeluang melanda sebagian besar wilayah perairan laut di NTT yang patut diwaspadai karena berisiko tinggi terhadap pelayaran kapal-kapal

Kupang (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga agar mewaspadai potensi gelombang laut dengan kategori sedang dan tinggi di sebagian wilayah laut Nusa Tenggara Timur (NTT) selama beberapa hari ke depan.

"Gelombang dengan ketinggian 1,25-2,5 meter atau sedang dan 2,5-4 meter atau tinggi berpeluang melanda sebagian besar wilayah perairan laut di NTT yang patut diwaspadai karena berisiko tinggi terhadap pelayaran kapal-kapal," kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim BMKG Tenau Kupang Syaeful Hadi di Kupang, Selasa.

Ia menyampaikan hal itu berkaitan dengan peringatan dini gelombang tinggi di wilayah perairan laut NTT yang berlaku selama tiga hari (1-3 Maret) ke depan.

Syaeful menyebutkan gelombang kategori sedang berpotensi terjadi di Selat Sumba bagian timur, Selat Flores-Lamakera, Selat Alor-Pantar. Potensi gelombang sedang, kata dia, berisiko tinggi terhadap pelayaran perahu nelayan maupun kapal tongkang.

Baca juga: BMKG imbau warga Manggarai Barat waspada hujan lebat dan angin kencang

Sedangkan gelombang tinggi berpeluang melanda Selat Sumba bagian barat, Laut Sawu bagian utara dan selatan, Samudera Hindia selatan Sumba-Sabu, perairan utara dan selatan Kupang-Rote, serta Samudera Hindia selatan Kupang-Rote.

"Gelombang tinggi beresiko tinggi terhadap pelayaran terutama kapal feri sehingga perlu diwaspadai pihak operator kapal yang hendak melintasi di wilayah perairan tersebut," katanya.

Selain gelombang tinggi, kata dia, hasil analisa kondisi sinoptik menunjukkan umumnya angin bertiup dari arah barat daya ke barat laut dengan kecepatan 2-7 Skala Beaufort.

Syafeul menambahkan potensi gelombang sedang dan tinggi yang mengepung wilayah perairan laut NTT selama beberapa hari ke depan ini perlu diantisipasi para pihak terkait dalam menentukan kegiatan pelayaran.

Ia mengimbau agar nelayan maupun operator kapal agar terus mencermati kondisi cuaca maritim yang dirilis BMKG sebagai referensi untuk mendukung kegiatan pelayaran yang mengutamakan aspek keselamatan.

Baca juga: BMKG: Waspadai rob berpeluang landa pesisir tujuh pulau di NTT

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023