Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mengapresiasi peluncuran Merdeka Belajar Episode ke-23 dalam rangka mendorong peningkatan kompetensi literasi bagi peserta didik.

"Kemenko PMK memberikan apresiasi yang tinggi dengan diluncurkannya Program Merdeka Belajar Episode ke-23 yang diharapkan dapat mendorong peningkatan kompetensi literasi para murid," kata Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko PMK Warsito dihubungi di Jakarta, Senin.

Warsito menambahkan, keberadaan buku sangat penting dalam proses pembelajaran dalam rangka meningkatkan wawasan dan pengetahuan para peserta didik.

"Keberadaan buku tetap sangat penting dalam proses pembelajaran," katanya.

Dia menambahkan bahwa Kemenko PMK menekankan dua hal penting terkait dengan upaya meningkatkan literasi peserta didik.

"Ada dua hal yang kami tekankan, pertama Kemendikbudristek agar segera menyiapkan norma standar prosedur dan kriteria literasi digital bagi para siswa," katanya.

Dia menambahkan bahwa saat ini ada beberapa sekolah yang telah fokus pada literasi digital melalui pengembangan perpustakaan digital.

"Kedua, mengenai kebutuhan akan buku bacaan bagi siswa berkebutuhan khusus yang berada di sekolah-sekolah inklusi juga harus menjadi perhatian, para siswa tersebut diharapkan dapat menikmati Merdeka Belajar Episode ke-23 ini," katanya.

Baca juga: Menko PMK ajak generasi muda tingkatkan budaya membaca

Sementara itu, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mendorong penyediaan buku bacaan yang bermutu dalam rangka meningkatkan literasi masyarakat Indonesia.

“Penyebab rendahnya kebiasaan membaca adalah masih kurang atau belum tersedianya buku bacaan yang menarik minat peserta didik,” katanya dalam Peluncuran Merdeka Belajar Episode ke-23.

Upaya Nadiem tersebut salah satunya dilakukan melalui peluncuran kebijakan Merdeka Belajar Episode Ke-23 yang bertajuk Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia.

Program Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia itu adalah hasil kolaborasi berbagai unit utama di Kemendikbudristek yang antara lain adalah Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa serta Badan Standar, Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP).

Kemudian juga hasil kolaborasi bersama Direktorat Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Ditjen PAUD Dikdasmen) serta Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK).

Baca juga: Kemendikbudristek distribusikan 560 judul buku bacaan ke daerah 3T
Baca juga: Nadiem: Literasi rendah jadi masalah yang harus segera diatasi

Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023