Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin mengatakan terdapat empat kriteria calon Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI pengganti Zainudin Amali.
Ujang, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin, menyampaikan kriteria pertama calon Menpora adalah sosok yang lebih memahami dan mampu mengelola olahraga dengan lebih baik dibandingkan Zainudin Amali.
"Kemenpora tiga tahun di era Amali secara berturut-turut WTP (opini wajar tanpa pengecualian dari Badan Pemeriksa Keuangan). Prestasi olahraga nasional dan internasional lebih berkembang. Artinya, sosok pengganti Amali ini harus lebih berprestasi, paham, dan mampu mengelola olahraga, ini penting," ujar dia.
Baca juga: Pengamat: Presiden punya kriteria tersendiri calon pengganti Menpora
Baca juga: Wapres Ma'ruf ungkap Menpora Zainudin Amali sudah pamit kepadanya
Baca juga: Pengamat: Presiden punya kriteria tersendiri calon pengganti Menpora
Baca juga: Wapres Ma'ruf ungkap Menpora Zainudin Amali sudah pamit kepadanya
Kedua, lanjut Ujang, Menpora pengganti Amali harus memiliki integritas karena hal tersebut merupakan modal besar untuk menjadi seorang pejabat negara, terutama menteri.
"Ketiga, secara politik, sosok pengganti Amali harus orang yang bisa diterima semua kalangan. Ketika jadi menteri, kan bukan lagi menterinya Partai Golkar melainkan menterinya semua golongan, menterinya semua kepentingan, dan menterinya rakyat," ujar Ujang.
Berikutnya, ia menilai kriteria keempat yang perlu dimiliki calon pengganti Zainudin Amali adalah dikenal dekat dan loyal kepada Presiden Jokowi.
"Menteri kan anak buahnya presiden, tentu saja harus dekat dan loyal pada presiden," ujar dia.
Sejauh ini, nama calon pengganti Zainudin Amali sebagai Menpora mulai mencuat. Amali yang merupakan kader Partai Golkar membuat beberapa pihak dari Golkar kini sedang gencar memberikan sinyal kader Golkar yang akan segera menduduki kursi Menpora sebagai penerus Zainudin Amali.
Beberapa kader Golkar yang disebut-sebut sebagai calon Menpora adalah Ace Hasan Syadzily, Dito Ariotedjo, dan Ilham Permana.
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023