Saat ini kami sedang siapkan psikolog dan social worker untuk berikan edukasi pada pasien transplantasi

Jakarta (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, Jakarta Timur, menyatakan kesiapan melakukan transplantasi paru-paru untuk kali pertama di Indonesia.

"Kami telah menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM), material (sarana dan prasarana), metode, hingga pendanaan," kata Direktur Utama RSUP Persahabatan Agus Dwi Susanto dalam konferensi pers daring yang diikuti dari Jakarta, Senin.

Pada kesiapan SDM, RSUP Persahabatan telah menyertakan tenaga kesehatan dalam kuliah serial secara daring dengan tenaga ahli dari Singapura. Selain itu mereka juga terlibat dalam tahapan uji coba transplantasi paru-paru pada hewan babi sejak 2021 di Bali dan di IPB Bogor pada Januari dan Juli 2022.

RSUP Persahabatan juga telah mengirim Tim Tranplantasi Paru-Paru ke Toronto General Hospital pada 2022, berikut ahli paru dan anestesi ke National Taiwan University Hospital.

Tim RSUP Persahabatan juga memperoleh pendampingan dari Harefield Hospital, Royal Brompton, dan Harefield Hospital London sebagai pusat rujukan Kardiorespirasi di Inggris untuk penanganan transplantasi paru-paru.

Baca juga: Pemerintah tingkatkan kompetensi rumah sakit untuk menangani TBC

"Saat ini kami sedang siapkan psikolog dan social worker untuk berikan edukasi pada pasien transplantasi," katanya.

Pada taraf kesiapan pendanaan, kata Agus, klaim INA-CBGs yang berlaku pada Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) Nomor 3 Tahun 2023 masih jauh dari perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk transplantasi paru-paru, meskipun aturan tersebut telah mengalami penambahan anggaran dari yang tertuang dalam PMK Nomor 64 Tahun 2016.

Tarif paket transplantasi paru-paru yang dikalkulasi tim RSUP Persahabatan tersedia untuk jenis layanan Single Lung Transplantation Rp977,49 juta lebih, Bilateral Lung Transplantation Rp1,11 miliar lebih, dan Related Living Donor Lobar Transplant Rp1,14 miliar lebih.

Sementara tarif INA-CBGs Regional 1 Rumah Sakit Kelas A Pemerintah untuk rawat inap terbagi atas kategori ringan, sedang, hingga berat, dengan tarif berkisar Rp301,62 juta hingga Rp419,65 juta, tergantung kelas pelayanan.

"Di Indonesia masih jauh dari biaya yang diharapkan. Klaim transplantasi paru-paru pada jaminan kesehatan di Kanada sekitar Rp1,13 miliar," ujarnya.

Khusus untuk tahap awal transplantasi paru-paru, kata Agus, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengalokasikan subsidi anggaran untuk membiayai operasional tim medis selama proses transplantasi terhadap dua pasien penerima donor.

Baca juga: Pasien corona usia 65 tahun di Wuhan pulih usai cangkok paru-paru
Baca juga: Jalani cangkok paru, pasien COVID-19 di Korsel mulai pulih

"Kami siapkan program untuk dua transplantasi paru-paru gratis. Biaya medis akan di-support Kemenkes secara gratis. Hanya sekitar 40 persen dari biaya, sisanya jadi beban," katanya.

Hingga kini RSUP Persahabatan telah mendata total 14 resipien yang masuk dalam daftar tunggu penerima organ tubuh paru-paru dari pendonor. Sebanyak tiga diantaranya telah meninggal dunia.

"Umumnya mereka (respien) berasal dari kalangan tidak mampu," katanya.

Transplantasi paru-paru perdana di RSUP Persahabatan hingga kini masih menunggu ketersediaan donor hingga izin keluarga.

Dalam acara yang sama, penerima beasiswa transplantasi paru-paru di National Taiwan University Hospital dr Hana Khairina mengatakan kriteria pendonor ideal diantaranya berusia kurang dari 55 tahun, kesesuaian golongan darah, hingga riwayat merokok kurang dari 20 tahun.

Sedangkan kontraindikasi absolut bagi penerima donor diantaranya pasien tidak mau dilakukan transplantasi, keganasan dengan risiko tinggi, gagal hepar akut, infeksi aktif yang belum tertangani, Tuberkilosis (TB) aktif, pengidap HIV, hingga kelainan jiwa.

"Transplantasi paru harus dipertimbangkan untuk pasien dengan penyakit paru lanjut yang status klinisnya menurun secara progresif, meskipun dengan terapi medis atau bedah maksimal," ujarnya.

Baca juga: Menkes: Pemerintah berkomitmen serius kendalikan tuberkulosis

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023