"Dalam mengendalikan inflasi ini, kami menekankan dua masalah khusus yaitu distribusi dan produksi pangan lokal," kata Penjabat Gubernur Kepulauan Babel Ridwan Djamaluddin usai rakor pengendalian inflasi di Pangkalpinang, Senin.
Ia mengatakan penanganan dua masalah khusus yaitu distribusi dan produksi pangan ini, sesuai instruksi Menteri Dalam Negeri meminta semua daerah mengidentifikasi masalah khusus yang menjadi pemicu inflasi ini.
"Saat ini kami berkoordinasi dengan pihak pelabuhan dan pelayaran agar pendistribusian berbagai kebutuhan pokok masyarakat berjalan lancar," katanya.
Sementara itu, dalam meningkatkan produksi pangan lokal, pemerintah provinsi menggalakkan menanam sayur mayur seperti cabai, bawang dan lainnya dengan memanfaatkan pekarangan rumah warga.
"Kami telah bekerja sama dengan berbagai pihak diantaranya Bank Indonesia untuk mendorong masyarakat untuk menghasilkan produk yang memang dibutuhkannya," katanya.
Menurut dia Kepulauan Bangka Belitung merupakan provinsi kepulauan yang masih mengandalkan berbagai kebutuhan pangan masyarakat, karena hasil pertanian lokal yang masih terbatas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Meski tingkat ketergantungan pangan dari luar masih tinggi, namun sekarang tingkat inflasi Babel sudah di bawah nasional yakni 4,94 persen," katanya.
Ia menambahkan untuk masalah distribusi kasusnya lebih spesifik karena Babel merupakan daerah kepulauan.
"Seperti pada Januari lalu penyeberangan dari Sumatera Selatan ke Bangka ditutup," katanya.
Baca juga: Pj Gubernur Babel resmikan "Teaching Factory" SMKN 4 Pangkalpinang
Baca juga: PT TAM mengembangkan 50 hektare pertanian cabai di Babel
Pewarta: Aprionis
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023
