Para pakar dan akademisi berkumpul untuk membahas pendalaman serta penguatan pembangunan terkoordinasi kawasan itu dalam forum tersebut, dengan menyoroti berbagai pencapaian dan tantangan.
Data menunjukkan bahwa pada 2022, agregat ekonomi kawasan Beijing-Tianjin-Hebei melampaui 10 triliun yuan (1 yuan = Rp2.193), yaitu 1,8 kali lipat dari 2013 berdasarkan harga saat ini.
Kemajuan luar biasa telah dicapai dalam bidang transportasi, dan perlindungan ekologi serta lingkungan di kawasan Beijing-Tianjin-Hebei selama hampir satu dekade, sebut Wu Yiqing, Wakil Presiden Universitas Ekonomi dan Bisnis Hebei.
Wu mengatakan bahwa kawasan tersebut harus berfokus pada bidang digitalisasi, otomotif, dan material, dalam membangun rantai industri kelas dunia dan harus berusaha untuk menjadi klaster manufaktur canggih dengan daya saing internasional.
Guna membebaskan Beijing dari fungsi-fungsi nonesensial untuk perannya sebagai ibu kota, lebih banyak perusahaan di Beijing memperluas rantai industri inti mereka ke Tianjin dan Hebei, yang tidak hanya mengoptimalkan tata letak rantai pasokan, tetapi juga memperluas pasar.
Statistik menunjukkan bahwa pada 2022, Tianjin menarik investasi senilai 198,9 miliar yuan dari Beijing dan Hebei, sementara total 4.395 unit investasi dari Beijing dan Tianjin beralih ke Hebei pada tahun lalu.
Dengan mentransfer fungsi nonesensial untuk modal ke kawasan tetangga, Beijing menargetkan pengembangan industri bermutu tinggi, sementara Tianjin telah mengembangkan keunggulan di bidang manufaktur, dan Hebei menyiapkan sejumlah platform untuk transfer industri guna mempercepat transformasi dan peningkatan, menurut Zhang Gui, sekretaris jenderal di institut untuk pembangunan terkoordinasi kawasan Beijing-Tianjin-Hebei di Universitas Nankai.
Li Guoping, Direktur Institut Pembangunan Beijing di Universitas Peking, mengatakan bahwa mempercepat komersialisasi kolaboratif dari temuan-temuan penelitian di kawasan Beijing-Tianjin-Hebei merupakan sebuah pekerjaan penting dalam memberikan peran penuh pada keunggulan Beijing di bidang inovasi ilmiah dan teknologi, serta mempromosikan integrasi yang mendalam dari rantai inovasi dan rantai industri kawasan tersebut.
"Ke depannya, kekuatan pendorong internal dari pembangunan terkoordinasi di kawasan Beijing-Tianjin-Hebei harus terus ditingkatkan melalui reformasi yang mendalam secara menyeluruh dan memperluas keterbukaan," ujar Chen Yulu, Presiden Universitas Nankai, demikian Xinhua dikutip Senin.
Penerjemah: Xinhua
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2023